Terjemah Kitab FATHUL QORIB - AL-MUQODIMAH

Bismillahir rohmaanir rohiim.

Telah berkata Syaikh Al Imam Al 'Alim Al 'Alamah Syamsuddin (asma laqob) Abu 'Abdillah (asma kunyah) yaitu ; Muhammad bin Qosim (asma karim) Asy-Syafi'iyyi, semoga Alloh menyirami beliau dengan rohmatnya dan keridloannya. Amiin (ai istajibb lana_maksudnya, semoga mengabulkan Tuan [Alloh] kepada kami).

(Alhamdulillah) Segala puji bagi Alloh (yang 4 perkara ; qodim 'ala qodim_awal diatas yang awal, qodim 'ala hudust_awal diatas yang baru, hudust 'ala qodim_baru diatas yang awal, hudust 'ala hudust_baru diatas yang baru). Karena mengharap barokah dengan awalannya kitab Al Qur'an, karena kalimat alhamdulillah merupakan pendahuluan dari setiap perkara yang mempunyai kebagusan dan merupakan penutup setiap do'a yang dikabulkan serta merupakan akhir dari do'a orang - orang mu'min didalam surga, yaitu desanya pahala.

Saya memuji Alloh atas pertolongan-Nya, pada orang - orang dari hamba-Nya yang menginginkan belajar ilmu agama terhadap perkara yang dihendaki Alloh.

Dan saya membaca sholawat (meminta rohmat ta'dhim) dan salam (keselamatan) kepada Alloh bagi makhluk Alloh yang paling utama yaitu nabi Muhammad saw. yang menjadi sayyid (gusti)nya para utusan yang bersabda : "man yuridullohu bihi khoiron yafqohuhu fiddiin" ( siapa orangnya yang Alloh menghendaki dengannya suatu kebagusan maka Alloh memberi kepandaian dibidang agama).
Dan saya meminta keselamatan bagi keluarga beliau dan sahabatnya didalam masa ingatnya orang-orang yang ingat dan masa lupanya orang lupa.

(Wa ba'du) . . .

Ini ( sesuatu ada didalam hatinya kiai mushonif ) adalah kitab yang didalamnya paling ringkas dan bersih. Saya mengarang ini (kitab), atas kitab yang diberi nama dengan nama "TAQRIB". Supaya dengannya mengambil manfaat, orang-orang yang membutuhkan dari beberapa orang yang memulai belajar cabang-cabangnya ilmu syariat dan maksudnya ilmu agama. Dan supaya adanya kitab ini menjadi perantara/sarana bagi keselamatanku dihari kiamat. Dan menjadi manfaat bagi hamba-hamba Alloh yang islam semua. Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar doa hamba-hamba-Nya dan Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan. Dan barang siapa mengharap kepada Alloh maka tidaklah dia merugi. Dan ketika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (muhammad) dari-Ku maka sesungguhnya Aku dzat yang Maha Dekat.

Dan ketahuilah sesungguhnya didalam sebagian beberapa salinan kitab ini pada selain isinya ditemukan pemberian nama kitab ini yang pertama dengan nama "TAQRIB" (dekat) dan yang lainnya (kedua) dengan nama "GHOYATUL IKHTISHOR" (paling ringkas). Oleh karena itu saya memberi nama kitab ini dengan dua nama : Salah satunya "Fathul Qorib" (membukakannya dzat yang Maha Dekat dan Maha Mengabulkan) didalam men-syarahi (menjelaskan) lafal-lafalnya (isi) kitab Taqrib. Dan yang kedua "Al Qoulul Mukhtar" (perkataan yang dipilih) didalam men-syarahi-kitab Ghoyatul Ikhtishor.

Telah berkata Asy Syaikh Al Imam Abu Thoyyib dan beliau juga terkenal dengan nama Abu Syuja' Shihabul Millah waddin (yang menjadi obornya agama dan maksudnya agama) yaitu ; Ahmad ibnul Husain bin Ahmad Al Ashfihaaniy, semoga Alloh menyirami kuburan (makam)nya dengan tuangan rohmat dan ridlo-Nya. Dan semoga Alloh menempatkannya didalam surga Firdaus, pada pangkat yang paling luhur.

Bismillahir rohmaanir rahiim_Saya memulai mengaji dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang didunia dan di akhirat, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang diakhirat saja. Saya memulai kitab saya ini, yaitu kitab Fathul Qorib. Adapun lafal "Alloh" adalah nama bagi Dzat yang wajib wujudnya. Dan perkataan "Ar-Rohmaan" maknanya lebih umum daripada "Ar-Rohiim".

Alhamdulillah_Segala puji bagi Alloh. Adapun "Alhamdulillah" itu adalah pengalem/pujian bagi Alloh ta'ala dengan sebagus-bagusnya, atas arah (jalan) mengagungkan. Robbi_yang merajai (maksudnya raja). Al 'aalamiin_Seluruh manusia sealam semesta, dengan difathah lam-nya. Dan adapun "Al 'aalamiin seperti memperkataannya imam Ibnu Malik, adalah isim jamak yang tertentu (khusus) bagi setiap sesuatu yang memiliki akal, bukanlah jamak. Adapun mufrodnya adalah 'Aalamun dengan difathah lam-nya. Karena sesungguhnya 'aalamun adalah isim (nama_kata benda) yang mencakup kepada setiap sesuatu selain Alloh. Dan sedangkan jamaknya tertentu bagi setiap sesuatu yang mempunyai akal.

Washollalloh Dan adapun bertambahnya rohmat ta'dzim Alloh. Washolloh_Dan adapun bertambahnya rohmat ta'dhim Alloh dan keselamatan semoga tetap bagi gusti kita Muhammad yang menjadi nabi (an nabiy). Lafal nabi menggunakan hamzah dan membuang hamzahnya, adalah insan (manusia) yang diberi wahyu dengan syara' yang dengan syara' insan mengamalkannya dan insan tidak diperintah menyampaikan, dan apabila insan diperintah menyampaikan maka bernama nabi dan rosul. Dan maknanya mushonif menyatakan "sholat dan salam bagi muhammad. Lafal muhammadun adalah 'alam yang dipindah dari isim maf'ul yang ditadl'if 'ainnya. Lafal an-nabiy adalah badal dari muhammad atau 'athof bayan baginya (lafal muhammad). Dan keselamatan bagi keluarga nabi yang suci, keluarga nabi seperti keterangan yang imam Syafi'i mengatakannya, adalah beberapa kerabat nabi yang mu'min dari bani hasyim dan bani mutholib. Dan diriwayatkan (qiil_diucapkan), imam Nawawi memilih riwayat, sesung-guhnya keluarga nabi adalah setiap muslim (orang islam). Seumpama perkataan mushonif ; ath-thohiriina diambil dari firman Alloh "wayuthohhirukum tathhiiro" (Allog benar-benar telah menyucikan kalian semua). Dan keselamatan bagi sahabat nabi (shohaabatihi jamak dari shoohibi an-nabii). Dan perkataan mushonif berupa "ajma'iina" semuanya, adalah taukid bagi lafal shohaabatihi.

Kemudian mushonif menuturkan sesungguhnya beliau dimintai didalam mengarang ringkasan (al mukhtashor) ini dengan perkataannya "saalanii ba'dlul ashdiqooi"_meminta kepadaku beberapa teman-teman dekatku, (ashdiqooi jamaknya shodiiq) dan perkataan mushonif ; (hafidhohumulloh jumlah du'aiyyah) semoga Alloh menjaga mereka.

Mukhtashor ini adalah sesuatu yang sedikit lafalnya dan banyak (luas) maknanya, didalam ilmu fiqih. Fiqih menurut bahasa adalah al fahmu (faham) dan menurut istilah adalah ilmu menerangkan beberapa hukum syari'at yang diamalkan serta diambil dari beberapa dalil (petunjuk)nya hukum juga dijelaskan (diperinci), halnya tetap menurut madzhabnya orang yang menjadi imam al a'dhom yang agung al mujtahid yang bersungguh-sungguh naashirissuti waddin yang menolong agama dan maksudnya agama yaitu : Abi 'Abdillah (asma kunyah) Muhammad bin Idriis ibnul Abbas ibnul 'Utsman bin Syafi'i Asy Syafi'iyyi . Beliau dilahirkan ditanah ghuzah pada tahun 50 dan 100 hijriyyah (150H). Dan meninggal (imam syafi'i_semoga rohmat Alloh ditetapkan baginya dan juga ridla Alloh semoga diteteapkan kepada imam syafi'i) didalam hari jum'at di akhirnya bulan rajab  pada tahun 4 dan 200 hijriyyah (204H).

Dan telah  menuturkan mushonif (pengarang kitab) pada kitab mukhtashornya dengan beberapa sifat, setengah dari sifat- sifat itu bahwa sesungguhnya mukhtashornya mushonif tersebut tetap didalam kitab Ghooyatul ikhtishoor (paling ringkas) dan Nihaayatul iijaaz (paling ringkas). Dan adapun lafal al-ghooyah dan an-nihaayah itu yang berdekatan keduanya didalam maknanya. Dan seperti keduanya lafal tersebut ,begitu juga lafal al ikhtishaaru dan lafal al iijaazu. Dan setengah dari sifat- sifat yang lain, bahwa sesungguhnya kitab mukhtashor tersebut mudah bagi orang yang belajar kepada cabang- cabangnya ilmu fiqih untuk mempalajarinya dan mudah bagi orang yang memulai belajar untuk menghaafal mukhtashor. Maksudnya mencari (mengharap) menadatanginya mukhtashor pada dhohirnya (bagian luar) hati kepada orang yang suka (menyenangi) didalam menghafal (menjaga) mukhtashor didalam ilmu fiqih. Dan meminta kepadaku juga sebagian teman- teman untuk saya memperbanyak mukhtashor tersebut, maksudnya kitab mukhtashor dari beberapa pembagian untuk beberapa hukum yang bangsa (berjenis) fiqiyyah (fiqih) dan dari menghadirkan (menerangkan) pekerti yang wajib dan yang sunat dan serta selain (diluar) keduannya.

Maka aku kabulkan permintaan mereka dalam memperbanyak (pembahasan pembagian-pembagian dan meyimpulkan persoalan) karena ingin mencari pahala dari Allah Ta’ala sebagai balasan atas penulisan ringkasan ini karena kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam (memberikan) pertolongan dengan karunianya atas kesempurna’an ringkasan ini dan di dalam meminta taufiq atas kebenaran yaitu lawan kata dari salah. Sesungguhnya Allah Ta’ala berkehendak atas sesuatu, maksudanya berkehendak, kuasa atau Yang maha kuasa, dan kepada hamba-hambaNya, Allah itu maha Halus lagi maha mengetahui / teliti akan keadaan-keadaan hamba-Nya yang pertama di adabtasi / diambil dari Firman Allah

اللّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ

Allah maha lembut kepada hambanya

Dan Yang kedua di adabtasi dari Firman Allah

وَهُوَ الحكِيمُ الخبيرُ

Dan Allah maha bijaksana lagi mengetahui

Dan kata Litief dan Khobir adalah dua nama dari nama nama Allah Ta’ala, Adapun arti nama pertama (Latief) yaitu yang mengetahui perkara perkara yang halus dan kesamaran perkara itu dan dikatakan juga (Latief) dengan Arti yang menyertai kepada mereka. Maka Allah Ta’ala adalah Dzat yang maha tau kepada hamba-hambanya dan kepada apa apa yang dibutuhkan hambanya dan Allah mengawasi dan menyertai mereka

Adapun arti (nama) yang kedua itu dekat dari arti yang pertama dan dikatakan

خبرت الشيء أخبره فأنا به خبير

Aku telah mengetahui akan sesuatu, aku mengetahui sesuatu itu, maka aku akan sesuatu itu tahu, atau mengetahui

0 Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.