Mengolah Pena Kaligrafi (Kalam)



Mengolah Pena Kaligrafi: Panduan dari Didin Sirajuddin AR

Seringkali, ketika melihat karya kaligrafi yang indah, banyak orang bertanya-tanya, "Alat apa yang digunakan? Apakah itu pena khusus?" Seolah-olah, alat-alat tersebut adalah faktor utama yang menentukan kualitas sebuah karya kaligrafi. Padahal, banyak faktor lain yang memengaruhi hasil akhir, termasuk kemahiran sang kaligrafer. Namun, memang tidak bisa dipungkiri bahwa alat kaligrafi yang baik dapat sangat membantu. Menulis dengan pena berkualitas rendah tentu akan menghasilkan karya yang berbeda dibandingkan dengan pena berkualitas tinggi.

Pada kesempatan kali ini, blog Kaligrafi Islam akan membahas mengenai alat-alat kaligrafi, khususnya tentang cara mengolah pena kaligrafi atau kalam. Kami akan menuliskan kembali panduan dari Didin Sirajuddin AR, yang telah mengulasnya dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Beberapa bagian akan ditulis ulang apa adanya, sementara bagian lain akan diringkas untuk keperluan artikel ini.

Mengolah Pena Kaligrafi (Kalam)

Memiliki tulisan kaligrafi yang indah tentu menyenangkan. Namun, sering kali orang bertanya, "Pena apa yang Anda gunakan? Saya membeli lettering set, tapi hasilnya tidak seperti yang saya harapkan." Jawabannya sederhana: lettering set yang dibeli di toko buku biasanya memiliki mata pena yang datar. Padahal, untuk mendapatkan hasil tulisan yang sempurna, mata pena harus dipotong dengan sudut tertentu.

Keindahan sebuah karya kaligrafi sebenarnya bergantung pada berbagai hal, dan tidak semata-mata ditentukan oleh pena yang mahal. Ada empat faktor utama yang menentukan kualitas sebuah karya kaligrafi:

  1. Tinta yang baik: Tinta harus cukup licin, merata, dan cepat kering.
  2. Kemahiran kaligrafer: Penguasaan teknik dan gaya sangat berpengaruh.
  3. Pena yang terpotong rapi: Potongan pena harus tepat sesuai dengan gaya khat yang diinginkan.
  4. Kertas berkualitas: Kertas yang terlalu menyerap tinta akan membuat goresan tidak rapi.

Tingkat kemiringan pelatuk pena juga harus disesuaikan, karena setiap gaya khat idealnya ditulis dengan pena yang memiliki sudut kemiringan yang berbeda. Tinta pun harus dipilih dengan cermat; kaligrafer yang berpengalaman biasanya tahu cara meramu tinta yang berkualitas.

Related Article
  1. Mengenal Tinta Tulis Kaligrafi dan Khat
  2. Mengenal Alat Alat Potong Kaligrafi
  3. Kalam Jawi Java Reed : Alat Tulis Kaligrafi

Memilih Pena Kaligrafi

Pena kaligrafi, atau dalam bahasa Arab disebut kalam atau qalam, memiliki karakteristik yang beragam. Beberapa orang lebih menyukai pena mahal karena faktor gaya dan gengsi, seperti pena bermerek Waterman atau Montblanc yang bertatahkan berlian. Namun, bagi seorang kaligrafer, yang paling penting adalah kualitas mata pena, bukan mereknya.

Untuk pemula, pena dengan mata lebar seperti Parker atau Hero yang mudah ditemukan di toko buku bisa menjadi pilihan yang baik. Mata pena ini biasanya digunakan untuk tulisan selebar 2-3 mm. Untuk tulisan yang lebih lebar, kalam dari bahan bambu, handam, atau ranting kayu bisa digunakan. Bahkan, kapur tulis atau kuas pun bisa dimanfaatkan untuk desain atau tulisan yang lebih besar.

Pada dasarnya, pena kaligrafi bisa dibuat dari bahan apa saja yang tersedia. Dengan sedikit kreativitas, benda sederhana seperti ranting pohon pun bisa diubah menjadi kalam yang baik. Beberapa kaligrafer bahkan mengecat kalam mereka dengan warna-warna menarik atau menyampulnya dengan kulit spidol, membuatnya terlihat lebih mewah meskipun murah.

Cara Mengolah Pena Kaligrafi

Setelah menyiapkan bahan yang dibutuhkan, berikut adalah langkah-langkah untuk mengolah pena kaligrafi:

  1. Ambil ranting kayu yang lurus dengan panjang sekitar 20 cm, lalu ratakan ujung-ujungnya agar rapi.
  2. Rautlah salah satu ujungnya dengan pisau tajam dari sisi yang akan menjadi perut kalam.
  3. Potong ujung pelatuknya dengan kemiringan sekitar 45 derajat atau sesuai kebutuhan.
  4. Agar rapi dan halus, gosok ujung pelatuknya dengan ampelas.
  5. Untuk memastikan tinta mengalir dengan lancar, buatlah celah kecil di tengah pelatuknya, mirip seperti pena pada pulpen cair.
  6. Mata pena metal atau pulpen cair dapat dipotong miring langsung, kemudian dihaluskan dengan amplas besi atau digosok di atas permukaan yang halus seperti tegel, keramik, atau kaca. Saat menghaluskan, pastikan perut kalam sudah berisi tinta untuk menguji kualitas goresan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan mendapatkan pena kaligrafi yang optimal dan siap digunakan untuk menghasilkan karya-karya kaligrafi yang indah.

0 Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.