Ratib al Idrus beserta Takhrij haditsnya
Sabtu, Januari 5
Add Comment
AL IMAM HABIB ABDULLAH BIN ABUBAKAR ALAYDRUS (SHOHIBUL RAATIB ALAYDRUS)
Al-Imam Habib Abdullah bin Abubakar Alaydrus, yang dikenal sebagai Shohibul Ratib Alaydrus, adalah seorang ulama besar dan penyusun Ratib Alaydrus yang sering dibaca di berbagai majlis ta’lim. Gelar "Alaydrus" yang beliau sandang memiliki arti sebagai pemimpin orang-orang tasawuf, menunjukkan kedalaman spiritual dan keilmuan beliau dalam dunia tasawuf. Habib Abdullah bin Abubakar Alaydrus lahir di Tarim pada tanggal 10 Zulhijah tahun 811 H. Ayah beliau, Habib Abu Bakar Asyakran, dan ibu beliau, Mariam, adalah pasangan yang taat dan berasal dari keluarga yang memiliki warisan spiritual yang kuat. Ibunya merupakan keturunan dari seorang zuhud terkenal, Syekh Ahmad bin Muhammad Barusyaid.
Habib Abdullah Alaydrus Al Akbar dikenal sebagai seorang wali qutub, yang merupakan pemimpin para wali, serta seorang ahli sufi yang memiliki pengaruh besar dalam dunia spiritual Islam. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Beliau gemar membaca karya-karya ulama termasyhur, termasuk kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, yang hampir beliau hafal karena seringnya membaca dan merenungkannya. Meskipun memiliki pengetahuan yang luas dan kedudukan spiritual yang tinggi, Habib Abdullah Alaydrus tetap mempertahankan sikap tawadhu' (rendah hati) sepanjang hidupnya. Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat rendah hati, sering kali terlihat duduk di atas tanah dan bersujud sebagai tanda ketundukan dan kesadaran bahwa dirinya tidak ada apa-apanya di hadapan Allah SWT.
Sikap tawadhu' beliau tidak hanya terbatas pada sikap batin, tetapi juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Habib Abdullah sering kali mengangkat sendiri barang-barang keperluannya dan tidak memperkenankan orang lain untuk membantunya, menunjukkan kemandirian dan kesederhanaan dalam hidup. Beliau juga dikenal rajin berjalan jauh untuk menuntut ilmu kepada para ulama, meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan. Jika merasa haus, beliau lebih memilih meminum air hujan daripada meminta kepada orang lain, sebagai bentuk ketergantungan penuh kepada Allah SWT.
Salah satu cerita yang sangat terkenal tentang Habib Abdullah Alaydrus adalah kebiasaan beliau menjalankan puasa-puasa sunah secara terus-menerus selama dua tahun, dengan hanya berbuka puasa menggunakan dua butir kurma setiap harinya. Kebiasaan ini beliau lakukan sebagai bentuk latihan spiritual untuk mengekang hawa nafsu. Beliau sangat menyadari bahwa perut yang terlalu kenyang bisa menjadi penghalang dalam beribadah dan dapat membuat seseorang mudah menuruti hawa nafsu. Namun, ada pengecualian dalam kebiasaannya tersebut, yaitu ketika ibunya datang membawakan makanan. Sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya, beliau akan memakan makanan tersebut, meskipun biasanya beliau hanya berbuka dengan kurma.
Kehidupan Habib Abdullah Alaydrus adalah cerminan dari pengabdian total kepada Allah SWT, disertai dengan pengendalian diri yang ketat dan rasa rendah hati yang mendalam. Warisan spiritual yang beliau tinggalkan melalui Ratib Alaydrus dan teladan hidupnya terus memberikan inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia. Beliau tidak hanya dikenal sebagai seorang ulama besar, tetapi juga sebagai contoh nyata bagaimana seseorang bisa hidup dengan penuh ketundukan kepada Allah dan tetap rendah hati meskipun memiliki kedudukan yang tinggi di mata manusia.
راتب الإمام عبدالله العيدروس رضي الله عنه
( ت 865هـ)
ومعه تخريجه وأدلته فتح القدوس بتخريج راتب سيدنا العيدروس
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Ratib al Idrus beserta Takhrij haditsnya" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk berdonasi untuk perkembangan blog ini
0 Response to "Ratib al Idrus beserta Takhrij haditsnya"
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.