![]() |
| TAHAFUT FALASAFAH |
Tahafut al-Falasifah: Karya Besar al-Ghazali yang Mengguncang Dunia Filsafat Islam
Tahafut al-Falasifah merupakan salah satu karya paling berpengaruh Imam al-Ghazali yang kini diterjemahkan secara khusus untuk pembaca Indonesia. Buku ini disusun dengan bahasa yang populer namun tetap mempertahankan kedalaman ilmiahnya, sehingga pembaca dapat memahami kritik-kritik tajam al-Ghazali terhadap pemikiran para filsuf muslim klasik.
Dalam karyanya ini, al-Ghazali mengungkap berbagai kontradiksi pemikiran para filsuf mengenai Tuhan, alam, dan metafisika. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina (Avicenna) dan al-Farabi (Alpharabius) menjadi sasaran kritiknya, karena menurut al-Ghazali, sebagian teori mereka berpotensi menyesatkan akidah umat. Tahafut al-Falasifah yang muncul pada abad ke-11 ini kemudian menjadi karya monumental yang mengukuhkan posisi al-Ghazali sebagai tokoh penting mazhab Asy’ariyah.
Al-Ghazali merasa perlu menulis buku ini setelah melihat banyak orang terjebak dalam kekeliruan pemikiran para filsuf tanpa kemampuan menyaringnya. Ia menyebut bahwa “nadi kebodohan” tampak berdenyut dalam diri mereka yang mengikuti filsafat tanpa pemahaman yang benar. Oleh karena itu, Tahafut al-Falasifah disusun sebagai sanggahan atas teori-teori filsafat yang dianggap bertentangan dengan akidah, sekaligus untuk mengungkap inkonsistensi logis dalam beberapa ajaran metafisika para filsuf.
Selain membantah para pemikir terdahulu, al-Ghazali juga berupaya menggali inti persoalan metafisika secara mendalam. Ia menyingkap relung pemikiran mereka, baik yang bermanfaat maupun yang bermasalah, agar para intelektual muslim dapat mengambil pelajaran. Buku ini tidak sekadar membantah, tetapi juga memperlihatkan bagaimana debat antara filsafat dan teologi dapat memperkaya tradisi intelektual Islam.
Al-Ghazali menjelaskan bahwa karya ini menyoroti persoalan akidah, yaitu isu-isu yang menjadi medan perdebatan panjang antara para filsuf dan mayoritas umat Islam. Kritik-kritiknya diarahkan bukan untuk mematikan tradisi berpikir, melainkan untuk meluruskannya agar tetap sejalan dengan prinsip-prinsip keimanan. Baginya, filsafat tidak boleh dibiarkan menjadi alat yang menjerumuskan, tetapi harus dikembalikan pada posisi yang benar sebagai sarana memahami kebenaran.
Dengan terjemahan yang lebih mudah dipahami, pembaca Indonesia kini dapat menikmati langsung kedalaman argumentasi Imam al-Ghazali. Tahafut al-Falasifah bukan sekadar karya polemik, tetapi juga jendela untuk melihat dinamika intelektual besar dalam sejarah Islam—pertarungan ide antara logika filsafat dan keteguhan teologi yang terus relevan hingga hari ini.
TAHAFUT AL FALASAFAH
KERANCUAN FILSAFAT
IMAM AL GHAZALI
DOWNLOAD
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Terjemah Tahafut Al-Falasifah Karya Imam AL-Ghazali" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada kritik dan juga saran silahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan di kolom komentar untuk perkembangan blog ini



0 Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.