Wahai Anakku - Terjemahan Nashaih AI-Syaikh AI-Akbar Ibn 'Arabi
Ayyuhal Walad |
Bagaimana mungkin orang yang tidak mengenal tauhid mengatakan kalimat indah semisal ..."Berilah makan dan minum kepada pengemis, karena perbuatan itu menempatkanmu pada kedudukan Allah yang selalu memberi makan dan minum hamba-Nya," atau dalam kalimat, "Jika Allah mengambil sesuatu dari Anda, tiada lain dimaksudkan agar Anda bersabar. Jika Anda bersabar, maka Dia akan mencintai Anda, karena Dia mencintai orang-orang yang sabar. Jika Dia telah mencintai Anda, maka Dia akan memperlakukan Anda sebagaimana pecinta memperlakukan kekasihnya.'' Bayangkan, jika Anda telah menjadi kekasih Allah, apalagi yang masih Anda butuhkan di dunia sekarang dan di akhirat nanti?
Baca Juga:
- Terjemahan Ayyuhal Walad - Imam Ghazali
- Terjemah Kitab Ayyuhal Walad - Imam Ghazali
- Kajian Kitab Ayyuhal Walad Imam Al Ghazali
- Kitab Ayyuhal Walad - karya Imam al-Ghazali
Sekilas Tentang Syaikh Agung Ibn Arabi
Beliau adalah Muhammad bin Ali Abdullah Al-Hatimiy Al-Tha’i, yang mendapat sebutan Abu Bakar dan digelari Muhyi Al-Din Ibn ’Arabi (”Putra Arab Sang Penghidup Agama,” selanjutnya, dalam terjemahan ini, lbn Arabi).
RIWAYAT HIDUP
Beliau dilahirkan pada hari Senin, malam 17 Ramadhan, tahun 520H di Marsiyyah, Andalusia. Pada usia 8 tahun beliau pindah ke Seville (sekarang wilayah Spanyol) bersama dengan orang tuanya, seraya belajar hadis dan fiqih kapada para guru di negerinya.
KELUARGA
Syekh Agung Muhyidin Ibnu Arabi meninggalkan dua orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Anak laki-laki pertama bernama Muhammad ibn Muhammad ibn ‘Ali ibn al-‘Arabi al-Hatimi dikenal dengan Sa’duddin, wafat pada tahun 656 hijriah. Yang kedua bernama ‘Imaduddin yang dilahirkan di Malthiyah tahun 686 hijriah. Dan yang ke tiga perempuan bernama Zainab.
WAFAT
Perjalanan panjang Ibn ‘Arabi berakhir di Damaskus Siria. Setelah beliau sampai di kota ini, ia tidak lagi mengadakan perjalanan secara fisik. Sementara itu dalam hampir semua kondisi rihlah yang sangat panjang tersebut telah banyak orang yang berkhidmah kepada Ibn ‘Arabi. Salah satunya pemimpin para qadli madzhab Syafi’i di masanya; Syekh Syamsuddin Ahmad al-Khauli, yang berkhidmah sepenuh hati kepadanya laksana seorang budak terhadapap majikannya. Sementara itu pemimpin para qadli madzhab Maliki di masa itu mendapatkan kemuliaan untuk menikah dengan salah seorang putrinya. Orang terakhir ini kemudian turun dari jabatannya karena memuliakan Ibn ‘Arabi.
Ibn ‘Arabi wafat pada malam jum’at 28 Rabi’ al-tsani tahun 638 hijriah bertepatan dengan 26 Nopember tahun 1240 M, dalam umur 80 tahun. Beliau wafat di Damaskus Siria di rumah Ibn al-Dzakiyy. Saat itu seluruh lapisan kaum sufi berkumpul di rumah tersebut. Beliau dimandikan oleh Ibn al-Dzakiyy dan kemudian jenazahnya dibawa oleh dua orang muridnya; ‘Abd al-Khaliq dan Ibn al-Nahhas dan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga Ibn al-Dzakiyy di Safh Qasiyun daerah al-Shalihiyyah, sebelah utara kota Damaskus. Hingga sekarang makam beliau ramai diziarahi kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia.
Syaikh Muhyiddin Ibn Arabi (semoga Allah meridhainya) adalah salah seorang ulama arif dan imam yang berpengetahuan luas. Semoga Allah memberikan kebaikan kepada kita, karena berkah beliau dan karena ilmu-ilmunya, hingga hari kiamat. Alhamdulillah atas segala hidayah, kita tiada mendapat hidayah jika tidak karena hidayah Allah.
Shalawat yang paling utama, dan salam yang paling sempuma, semoga terlimpah kepada sang Lautan makna, junjungan kita Nabi Muhammad Sang Bulan Purnama Kupuja Musthafa (Muhammad), maka kupuja diriku
Aku mempunyai bagian, dan tak kulampaui bagianku Amal-amalku kuperoleh darinya Kalau aku membidik, maka dengan mata pemberiannyalah aku membidik (Pujian Syaikh Muhyiddin Ibn Arabi untuk Junjungan Kita Muhammad)
0 Response to "Wahai Anakku - Terjemahan Nashaih AI-Syaikh AI-Akbar Ibn 'Arabi"
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.