Rabiah Al-Adawiyah Cinta Allah dan Kerinduan Spiritual Manusia
Sabtu, Januari 29
2 Comments
Rabiah Al-Adawiyah |
Rabiah menyentak kesadaran kita bahwa ibadah bukanlah sekadar kewajiban atau karena takut terhadap siksa akhirat, melainkan wahana untuk menumbuhkan kemuliaan jiwa dan kebahagiaan manusia sebagai hamba Allah. Baginya, setiap ibadah menjadi ekspresi cinta dan kerinduan spiritual sang hamba pada Penciptanya. Hanya dengan cinta ibadah menjadi mudah. Kepatuhan menjadi kerinduan. Ketaatan menjadi dambaan.
Kisah Rabiah al-Adawiyah adalah kisah tentang perempuan yang menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah, meninggalkan sidik jarinya dalam pemikiran dan sastra sufistik.
Para pemilik cinta ilahi mendekat kepada Allah melalui ibadah. Merasakan sesuatu yang tak mampu didapatkan kecuali oleh orang-orang yang menyelaminya. Sesuatu yang tak bisa diungkapkan. Sebab itulah syair-syair tentang rasa itu tidak mudah dipahami, termasuk munajat-munajat mereka yang bukan dalam bentuk syair. Karena alasan itu, menyelami dunia tasawuf tidak mudah. Tasawuf adalah lautan yang sangat dalam. Menyelaminya menjadi petualangan yang penuh tantangan.
Simak beberapa kalimat-kalimat indah yang terlontar dari seorang Rabiah al-Adawiyah:
Kucintai engkau dengan dua cinta: cinta karena diri dan cinta sebab Engkau patut dicinta.Cinta karena diri adalah larut aku mengingat-Mu dan mengabaikan selain-Mu.Sedang cinta sebab Engkau patut dicinta adalah Engkau singkap tabir sehingga aku dapat memandang-Mu.Pada keduanya, pujian tidak layak bagiku.Sebab semua pujian untuk-Mu semata. (hlm. 50)
Rabiah al-Adawiyah memang tokoh yang istimewa, mencintai Allah melebihi segalanya. Ada banyak sekali buku bahkan film yang membahas sosok Rabiah ini. Keistimewaan buku ini dibandingkan yang lain, meskipun tergolong buku dengan halaman tipis, buku ini memangkas mitos-mitos atau cerita-cerita yang berlebihan tentang Rabiah al-Adawiyah selama ini.
Sekiranya Engkau menjadi pemanis di tengah pahitnya kehidupanSekiranya Engkau mencurahkan rida saat orang-orang terbelenggu kemurkaanSekiranya di antara diriku dan diri-Mu adalah sesuatu yang semerbak dan di antara diriku dan semesta ini adalah kehancuranJika ketetapan hati darimu telah nyata maka segala sesuatu menjadi mudahDan segala yang di atas tanah tak lain hanyalah tanah. (hlm. 109)
Disertai kisah-kisah tak lekang zaman yang dipulung dari berbagai kitab klasik, buku ini mengajak kita mengenal Rabiah dan warisan ruhaninya lebih dekat, lebih rekat.
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Rabiah Al-Adawiyah Cinta Allah dan Kerinduan Spiritual Manusia" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk BERDONASI untuk perkembangan blog ini
Ijin douwnload ustadz. Link douwnload sangat mudah. Syukron
BalasHapusSilahkan, terimakasih sudah berkunjung 🙏😊
BalasHapus