Zakat Perdagangan Penjelasan Kitab Umdatus Salik
Jumat, April 29
Add Comment
Mensyarahkan kitab umdatus salik oleh: AWI MAHMUD (Ustadz anak bawang di bahtsul masail NU BANJAR MARTAPURA tapi di akui oleh Habib Alie husien Alaydrus sebagai AL USTADZ YANG LUAR BIASA dari majlis alhudaibiyah)
ﺑﺎﺏ ﺯﻛﺎﺓ اﻟﻌﺮﻭﺽ
Bab membicarakan tentang zakat barang perniagaan
ﺇﺫا ﻣﻠﻚ ﻋﺮﺿﺎ ﺣﻮﻻ، ﻭﻛﺎﻥ ﻗﻴﻤﺘﻪ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ اﻟﺤﻮﻝ ﻧﺼﺎﺑﺎ، ﻟﺰﻣﺘﻪ ﺯﻛﺎﺗﻪ، ﻭﻫﻲ ﺭﺑﻊ اﻟﻌﺸﺮ
Bila seseorang memiliki barang dagangan sudah mencapai haul (setahun). dan ditaksir nilai keseluruhan barang dagangan itu di akhir haul mencapai nishob, (yang dimaksud adalah barang2 yang didagangkannya itu seluruhnya di hitung pada akhir tahun dengan harga standar tahun itu). Maka ketika semua barang ditokonya di hitung sudah sampai nisob dan haulnya sudah tiba, wajiblah menzakati harta perdagangan itu, (misalnya keseluruhan barang yang ada di semua tokonya ditaksir harganya 500jt), yang wajib dia keluarkan 2.5% dari taksiran itu (misal 500jt taksirannya, maka wajib mengeluarkan zakat 12jt 500rb dalam bentuk uang)
ﺑﺸﺮﻃﻴﻦ: ﺃﻥ ﻳﺘﻤﻠﻜﻪ ﺑﻤﻌﺎﻭﺿﺔ، ﻭﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﺣﺎﻝ اﻟﺘﻤﻠﻚ التجارة
Pada zakat dagangan ini, seseorang diwajibkan berzakat bila terpenuhi 2 syarat:
Pertama: barang itu dimilikinya dengan cara dibelinya lalu diletakkannya ditoko atau di online untuk dijual lagi, setelah laku semua kemudian dia beli barang lg buat ngisi toko,dijual lg,habis barang ditoko, beli barang lagi dan dijual lg dan mungkin pembelian berikutnya ini akan lebih banyak lagi mesan barang sesuai permintaan pasar, begitulah seterusnya: (karena itu bisa saja di awal modal cuma 10jt beli barang itu, karena sangat laku keras lalu si pedagang mesan barang lagi, dijual lagi, mesan lagi lebih banyak, laku keras lagi sampai haulnya bisa jadi barang ditokonya sudah mencapai taksiran 100jtn, maka ini wajib zakat)
Kedua: ketika sudah mesan barang itu,dan barangnya sampai ketangannya,dia niatkan barang-barang ini buat dijual lagi ke pasaran (tidak diniatkan buat dibagi-bagikan sebagai sovenir lebaran buat keluarga,tdk diniatkan buat dipke sendiri)
ﻓﻠﻮ ﻣﻠﻜﻪ ﺑﺈﺭﺙ، ﺃﻭ ﻫﺒﺔ، ﺃﻭ ﺑﻴﻊ ﻭﻟﻢ ﻳﻨﻮ التجارة ﻓﻼ ﺯﻛﺎﺓ
Seandainya dia memiliki barang itu lewat warisan, atau lewat hibah pemberian, atau memang lewat jual beli barter barang misalnya tapi tidak diniatkannya berdagang, maka tidak wajib zakat. misal warisan/hibah: adul dapat warisan/hibah tanah 50 hektar,lalu dia jual tanah itu dipasang spanduk tanah dijual,maka walaupun puluhan tahun gak laku-laku adul tidak wajib berzakat, karena asal tanah itu bukan membeli, tapi warisan,jadi namanya si adul ini jual tanah,bukan jualan tanah, kalau jual tanah,ini tidak wajib zakat,tapi kalau jualan tanah, ini wajib zakat. Misalnya: adul punya mobil avanza, lalu adul ini orangnya suka bosan,setiap 3 bulan suka gonta ganti mobil, 3 bulan kemudian avanzanya di tukarkan honda jaz,3 bulan kemudian ditukar tambahkan dgn toyota rush, tapi adul tdk ada niat berdagang dalam hal ini, cuma niat mau makai mealih rasa, maka ini tdk wajib zakat. Beda halnya kalau punya showrom mobil,ini namanya jualan mobil,ada 90 buah yang masih berjejer gak laku-laku, ini 90 buahnya harus ditaksir ketika sampai haulnya dan wajib dizakati..
ﻓﺈﻥ اﺷﺘﺮاﻩ ﺑﻨﺼﺎﺏ ﻛﺎﻣﻞ ﻣﻦ اﻟﻨﻘﺪﻳﻦ، ﺑﻨﻰ ﺣﻮﻟﻪ ﻋﻠﻰ ﺣﻮﻝ اﻟﻨﻘﺪ، ﻭﺇﻥ اﺷﺘﺮاﻩ ﺑﻐﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﺇﻣﺎ ﺑﺪﻭﻥ ﻧﺼﺎﺏ، ﺃﻭ ﺑﻐﻴﺮ ﻧﻘﺪ، ﻓﺤﻮﻟﻪ ﻣﻦ اﻟﺸﺮاء
Jika dia membeli barang dagangan dengan modal se nisob sempurna pke emas atau perak (atau pke rupiah,misalnya modal awal 100jt). Maka di mulai perhitungan haulnya ngikut modal emas atau perak atau 100jt tadi (jadi sejak kapan dia memiliki 100jt itu, sejak itulah tanggal 1 haulnya, misalnya dia memiliki uang 100jt tanggal 25 ramadhan,dan membeli barang dagangan pke duit 100jt itu pada tanggal 16 muharram, maka yang di hitung adalah 25 ramadhan awal haulnya, bukan 16 muharram sejak pertama kali iya mulai berdagang) jika dia membeli barang dagangannya dengan cara selain itu (tidak nisob kamil) bisa dengan modal kurang dari se nisob (misalnya modalnya cuma 10jt) atau dengan alat tukar selain emas atau perak atau duit (misalnya barter dengan tanah atau rumah atau intan permata). Maka perhitungan awal haulnya sejak dia membeli barang dagangan itu (misalnya 16 muharram dia mulai membeli barang perniagaannya, ya dimulai waktu ini)
ﻭﻳﻘﻮﻡ ﻣﺎﻝ التجارة ﺁﺧﺮ اﻟﺤﻮﻝ ﺑﻤﺎ اﺷﺘﺮاﻩ ﺑﻪ ﺇﻥ اﺷﺘﺮاﻩ ﺑﻨﻘﺪ ﻭﻟﻮ ﺑﺪﻭﻥ اﻟﻨﺼﺎﺏ
Ditaksirlah nilai semua harta yang didagangkannya itu pada akhir tahun, dengan nilai harga pembeliannya, jika dulu dia membelinya pke pembayaran emas (misalnya) walaupun saat pembelian itu kurang dari nisob. (jadi begini: waktu membeli barang dagangan ini dia membeli pake modal emas 30 gram, misalnya dapat 30 kodi baju, ini kan modalnya gak sampai nisob, tapi di akhir tahun baju yang ada ditokonya sudah berjumlah 200 kodi, berarti kalau ditaksir jadinya 200 gram emas, maka wajib berzakat 2.5% yaitu 5 gram emas)
ﻓﺈﻥ اﺷﺘﺮاﻩ ﺑﻐﻴﺮ ﻧﻘﺪ ﻗﻮﻣﻪ ﺑﻨﻘﺪ اﻟﺒﻠﺪ، ﻓﺈﺫا ﺑﻠﻎ ﻧﺼﺎﺑﺎ ﺯﻛﺎﻩ، ﻭﺇﻻ ﻓﻼ ﺣﺘﻰ ﻳﺤﻮﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﻮﻝ ﺁﺧﺮ، ﻓﻴﻘﻮﻡ ﺛﺎﻧﻴﺎ، ﻭﻫﻜﺬا، ﻭﻻ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻛﻮﻧﻪ ﻧﺼﺎﺑﺎ ﺇﻻ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ اﻟﺤﻮﻝ ﻓﻘﻂ.
Jika dia membeli barang itu tidak menggunakan pembayarang dgn emas atau perak, maka menilainya memakai mata uang negara itu lalu dikonversi ke emas, misalnya barang ditokonya semuanya ditaksir seharga 70jt lalu ketika dikonversi ke emas ini dapat sekitar 83 gram emas, maka sudah sampai nisob ini dan wajib zakat. Bila ternyata ditaksir cuma dapat 50jt dikonversi ke emas hanya dapat 59gram, maka tidak wajib zakat, teruskan lagi berdagang nuju tahun tahun berikutnya, lalu ditahun berikutnya di taksir lg nilai barang ditokonya, bila nilainya mencapai 80 gram emas, wajib zakat, bila kurang dari 80 gram, maka tidak wajib zakat, dan seperti inilah seterusnya tiap tahun. Dan penilaian nisob itu dipatok ketika akhir tahun.: (misalnya: sebenarnya pd pertengahan tahun sudah sampai pentaksiran nilai barangnya itu se nisob,tapi ketika akhir tahun merugi dan ketika itu dinilai gak sampai nisob lg,maka tdk wajib zakat)
ﻭﻟﻮ ﺑﺎﻉ ﻋﺮﺽ التجارة ﻓﻲ اﻟﺤﻮﻝ ﺑﻌﺮﺽ ﺗﺠﺎﺭﺓ ﻟﻢ ﻳﻨﻘﻄﻊ اﻟﺤﻮﻝ، ﻭﻟﻮ ﺑﺎﻉ اﻟﺼﻴﺮﻓﻲ اﻟﻨﻘﻮﺩ ﺑﻌﻀﻬﺎ ﺑﺒﻌﺾ ﻓﻲ اﻟﺤﻮﻝ للتجارة اﻧﻘﻄﻊ
Jika iya menjual barang dagangannya dipertengahan haul dengan barteran barang dagangan lainnya,maka haul tidak putus..(asalnya dia dagang sepeda,lalu beralih ke dagang sepeda motor,di barternya sepeda yg ada ditokonya dgn sepeda motor lalu jd showrom, ini tidak memutuskan haul zakat tijarah itu) Jika money changer menjual uang dolarnya, riyalnya, rubelnya, yuannya dipertengahan haul, maka putuslah haulnya.
ﻭﻟﻮ ﺑﺎﻉ ﻓﻲ اﻟﺤﻮﻝ ﺑﻨﻘﺪ ﻭﺭﺑﺢ ﻭﺃﻣﺴﻜﻪ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ اﻟﺤﻮﻝ، ﺯﻛﻰ اﻷﺻﻞ ﺑﺤﻮﻟﻪ ﻭاﻟﺮﺑﺢ ﺑﺤﻮﻟﻪ، ﻭﺃﻭﻝ ﺣﻮﻝ اﻟﺮﺑﺢ ﻣﻦ ﺣﻴﻦ ﻧﻀﻮﺿﻪ ﻻ ﻣﻦ ﺣﻴﻦ ﻇﻬﻮﺭﻩ.
Jika dia menjual barang-barang yang ditokonya dipertengahan haul dengan pembayaran emas atau perak atau uang rupiah misalnya dan behujung, dan hasil hujungan penjualan ini (berupa emas/perak/uang rupiah) ini ditahannya (ditabungnya,tidak diputarnya lg untuk membeli barang meisi toko,tdk juga dibelanjakannya buat keperluan sehari-hari) sampai akhir tahun, barang dagangan yang masih ditoko itu dizakati dgn haulnya sendiri, hujungan yg ditabungnya dizakati dengan haulnya tersendiri,tidak di gabung..awal hitungan haul zakat hasil hujungan itu di hitung sejak dia sudah jadi duit, bukan ketika nampaknya (yakni nampak diperkiraan, tapi jadi duit belum)
TOKO disini hanya permisalan, tidak menjadi batasan khusus,tapi semua barang apapun yang masuk kretria dagangan,seperti jualan mobil, jualan perumahan, jualan tanah, ini juga masuk
Dan kalau menilai barang dagangan itu lewat perak,maka 544 gram perak 99 sudah wajib zakat,tapi pada masa ini cadangan devisa untuk membuat uang kertas itu lewat patokan emas batangan,jd kalau kt kembalikan asalnya menilai mata uang itu dkonversikan ke emas.
0 Response to "Zakat Perdagangan Penjelasan Kitab Umdatus Salik"
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.