Terjemahan Kitab Irsyadul Ibad Arab - Indonesia
Terjemah Irsyadul Ibad |
Mengenal Kitab rsyadul Ibad Ila Sabili al-Rasyad
Kitab ini berisi sekitar 88 bab. Dari segi penulisannya, kitab ini sangat proporsial sekali. Tidak seperti kitab at-Tadzhib fi Adillati Matn al-Ghayah wa at-Taqrib karya Syekh Musthafa Dib al-Bugha (1398 H.) dan kitab Kifayatul Akhyar karya Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini yang lebih condong pada pengambilan dasar al-Qur’an dan haditsnya dari setiap pembahasan fikihnya. Atau seperti kitab Bidayah al-Hidayah karya Hujjatul Islam al-Ghazali dan kitab Mauizhatul Mukminin karya Syekh Muhammad Jamaluddin al-Qosimi yang lebih condong membahas etika atau tasawuf ketimbang masail fiqhiyah meskipun keduanya sama-sama membahas tata cara ibadah kepada Allah yang baik dan benar.
Kitab Irsyadul Ibad ini, bila saya amati, setara dan selevel dengan kitab Bahjah al-Wasail bi Syarh Masail karya ulama nusantara, yakni Syekh Muhammad bin Umar an-Nawawi al-Bantani. Sebuah kitab fikih tawasuf yang juga sangat populer di kalangan pondok pesantren.
Siapa Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin al-Malibari?
Pengarang kitab Irsyadul ‘Ibad adalah Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz. Beliau mempunyai nama lain Makhdum tangal/Zainuddin al-tsani. Lahir di Malabar, India Selatan dan wafat di Funnan, Indian pada tahun 972 Hijriyah. Ada pula yang menyebutkan 987 Hijriyah.
Syaikh Zainuddin bin Abdul Azis tidak hanya mengarang kitab Irsyadul ‘Ibad, tapi juga banyak kitab lain, dan banyak dijadikan referensi Ulama, para kyai dan santri di Pesantren, yaitu diantaranya:
- Kitab Quratul ‘Ain , berisi fiqih syafi’i yang berbentuk matan
- Kitab Fathul Mu’in , berisi sarah dari kitab Quratul ‘ain
- Al isti’dad lil Maut wa Su’al Qubur, berisi persiapan bekal menghadapi mati dan pertanyaan ketika di alam qubur
- Kitab Tuhfah al mujtahidi fii ba’adh akhbar al burtughali, kitab sejarah
Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz mengikuti Madzhab Syafi’i dan dikenal di daerah tempat tinggalnya dengan julukan Makhdum tangal, sebagai penghormatan kepada beliau.
Syarah Kitab Irsyadul ‘Ibad Kiai Ihsan Jampes
Di kalangan ulama Nahdlatul ‘Ulama (NU), ada Kitab “Manahijul Imdad” karya Kiai Ihsan Jampes Kediri (almarhum). Kitab “Manahijul Imdad” (Pencapaian yang terus-menerus) merupakan kitab syarah (komentar) dari Kitab “Irsyadul ‘Ibad” karya Syekh Zainuddin Malibari.
Kitab “Irsyadul ‘Ibad” setebal 118 halaman itu diulas kembali oleh Kiai Ihsan Jampes dalam kitab “Manahijul Imdad” setebal 1050 halaman yang terdiri dari dua juz. Kitab ini berada dalam jalur kajian fikih namun berbeda dengan kitab fikih formal lainnya sebab lebih condong ke ajaran tasawuf dan pada bab-bab tertentu banyak menunjukkan fadhilah-fadhilah (keutamaan) melakukan ibadah.
Kitab “Manahijul Imdad” ini merupakan karya besar keempat yang ditulis oleh Kiai Ihsan Jampes sebelum meninggal Tahun 1952 pada usia 52 tahun. Karya ini sempat mengeram di Perpustakaan Kairo selama bertahun-tahun hanya dalam bentuk manuskrip. Pihak keluarga Kiai Ihsan yang menerbitkan karya itu memperolehnya dari salah seorang murid Kiai Ihsan Jampes yang tinggal di Semarang
Ini jilid pertama ya Ustadz, mohon di upload kelanjutannya,, terimakasih banyak, salam ta'dzim dari saya
BalasHapus