Terjemahan Sullamut Taufiq Berikut Penjelasannya
Terjemahan Sullamut Taufiq |
Sullamut Taufiq ila Mahabbatillah Alat Tahqiq sendiri memiliki arti tangga untuk mendapatkan pertolongan Allah menuju cinta Allah secara pasti. Dari artinya, kita dapat melihat betapa besar harapan seorang Sayid Balawi dalam mengarang kitab sulam taufiq.
Kitab Sullamut Taufiq ini termasuk kitab semi fikih, sama seperti kitab Safinatun Najah yang isinya tidak hanya dihiasi oleh ilmu fikih, tapi dibarengi dengan 2 cabang ilmu pokok dalam Islam yaitu, ilmu tauhid dan ilmu tasawuf.
Bagi sebagian masyarakat awam yang mempelajari kitab ini terutama di Indonesia, sering menjuluki kitab ini termasuk kategori kitab “keras”. Makna keras yang dinisbatkan dalam kitab ini dikarenakan tidak sungkannya mushonnif menjuluki seseorang pelanggar syariat dengan istilah “Kafir”. Kata kafir sendiri merupakan sesuatu yang tabu bagi masyarakat Indonesia yang menganut paham kebhinekaan serta paham toleransi beragama yang sangat kental di lingkungan masyarakat.
Bagi kalangan Nahdlatul Ulama, kitab ini merupakan kitab yang direkomendasikan untuk dipelajari. Hal ini berdasarkan dawuh Kiai Maimun Zubair, salah satu ulama karismatik di kalangan Nahdliyyin.
“Empat kitab yang saya anjurkan bagi kalangan Ahlussunah Wal Jama’ah (Nadhlatul Ulama) untuk dipelajari dan dijadikan pegangan dalam bermasyarakat dan sebagai akidah dasar yaitu kitab Aqidatul Awam, Safinatun Najah, Bidayatul Hidayah dan Sulamut Taufiq”.
Isi Kajian Kitab Sullamut Taufiq
Secara keseluruhan kitab ini terdiri dari 37 pasal yang diisii trilogi keilmuan dasar Islam. Tiga pasal pertama pada kitab ini dibuka tentang ilmu tauhid yang berisi tentang keyakinan tentang perkara ghaib dan mencegah kekafiran dengan membaca dua kalimat syahadat serta eksistensi tentang Al-Qur’an yang merupakan kalam Qodimnya Allah.
Pembahasan selanjutnya yaitu seputar hukum syariat dan fikih. Ilmu fikih merupakan ilmu terpenting yang menjadi pondasi agama dalam hal beribadah dan muamalah. Selain itu ilmu fikih juga termasuk ilmu yang paling adil bagi pelajar yang ingin mempelajarinya. Hal ini dibuktikan oleh dawuh Kyai Abdussalam Shohib. “Ilmu fikih merupakan ilmu yang paling adil dari semua disiplin keilmuan, karena di dalamnya strata sosial orang yang mempelajari ilmu ini seketika lenyap di hadapan ilmu fikih”.
Lanjut ke pembahasan mengenai tasawuf, pada pembahasan kali ini mushonnif menguraikan perkara tentang tasawuf sedikit berbeda dengan kebanyakan mushonnif. Mushonnif mengajarkan kita dan memperingatkan kita tentang tasawuf melalui perkara sehari hari yang dapat menyebabkan maksiat pada anggota tubuh seperti telinga, mata, tangan dan kaki maupun lisan. Mushonnif memperingatkan kita agar selalu berhati hati dalam bertindak agar tidak terjerumus kepada kemaksiatan.
Pasal terakhir dalam bab ini ditutup tentang tazkiyatun nafs yang berisi kewajiban kepada para orang yang melakukan dosa agar segera taubat dengan cara menyesali perbuatan yang telah dilakukan dan memperbanyak istighfar.
mamfaat
BalasHapusTerimakasih
HapusBismillah, tabarakallah..
BalasHapusMinta keredhaannya ya syeh ustadz atas baca, downlod dan copy paste ilmunya, semoga diberi manfaat oleh Allah swt...
Silahkan ustadz
Hapus