-->

Terjemah Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadhus Shalihin 5 Jilid (Murid Al-Bany Al-Wahabi)

Syarah Riyadhush Shalihin

Kitab Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadhus Shalihin adalah kitab kategori syarah (penjelasan) dari kitab Riyadush Shalihin karya Imam An-Nawawi Rahimahullah. Kitab ini disusun dan dikarang oleh Syaikh Salim Bin Ied Al Hilali dan ditulis dalam bahasa Arab.

Biografi Syaikh Salim Bin ‘Ied Al Hilali


Beliau adalah asy-Syaikh al-Muhaddits Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilaly as-Salafy al-Atsary, salah seorang murid terpercaya Syaikh Muhammad Nashiruddin bin Nuh an-Najaty al-Albany Rahimahullah.

Beliau dilahirkan pada tahun 1377H/1957M di al-Khalil, Palestina. Beliau sekarang berdomisili di Amman, Yordania bersama murid-murid Syaikh Albany lainnya membentuk Markaz Imam Albany.

Beliau menimba ilmu daripada Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani–Rahimulloh-dan menemani beliau hampir selama 25 tahun. Beliau juga bertemu dan menimba ilmu daripada beberapa ulama Hadith di India, Pakistan dan Hijaz, Arab Saudi yang kemudian beliau menerima ijazah sebagai perawi/periwayat hadith dari guru-guru tersebut dan diperbolehkan mengajar dan meriwatkannya. Diantara guru-guru beliau dalam belajar ilmu hadith adalah Shaikh Badee’ Ar-Raashidee (Muhaddith dari Sind), Shaikh Muhibb-ud-Deen Ar-Raashidee, Shaikh ‘ Abd-Ul-Ghafaar Hasan, Shaikh Muhammad ‘ Abdah Al-Falaah, Shaikh ‘ Ataa-Ulaah Haneef (Muhaddith dari Punjab) dan Shaikh Hammaad Al-Ansaaree (Muhaddith dari Madeenah).

Guru-guru Syaikh Salim Bin Ied Al Hilali


  1. Syaikh al-Muhaddits Muhammad Ya’qub, saudara dari al-Allamah Muhammad Ishaq, cucu dari al-Allamah al-Muhaddits Abdul Aziz ad-Dihlawi. (Ulama Hadits India).
  2. Syaikh al-Qodhi Hushain bin al-Muhsin as-Siba’i al-Yamani, murid Imam Ibnu Nashir al-Haazimi yang merupakan murid terkemuka Imam Syaukani.
  3. Syaikh Abdul Haq bin Fadhl al-Hindi yang juga merupakan murid Imam Syaukani.
  4. Syaikh al-Muhaddits Badi’ur Rasyidi (Muhaddits Sind)
  5. Syaikh al-Muhaddits Muhibbur Rasyidi
  6. Syaikh Abdul Ghoffar al-Hassan
  7. Syaikh Muhammad Abdul Falah
  8. Syaikh al-Allamah al-Muhaddits Athau’ullah Hanif (Muhaddits Punjab)
  9. Syaikh al-Allamah Muhammad Ismail al-Anshari (Muhaddits Madinah)
  10. al-Muhaddits al-Ashri al-Allamah Muhammad Nashiruddin al-Albany.

Kelebihan & Metode Penulisan Kitab Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadhus Sholihin


Dalam metode yang digunakan dalam men-syarah kitab Riyadhush Shaalihiin. terbagi menjadi tujuh tahapan, dan semua itu terkait penyusunan sistematika pembahasannya.

Pertama : Men-tahqiq setiap nash hadits dengan merujuksilangkannya kepada kitab-kitab induk hadits.

Upaya untuk menelaah keshahihan nash ini merupakan keharusan dalam menilai tsiqah-nya riwayat hadits.Upaya memahami sanad-sanad untuk menjelaskan tingkatannya juga menjadi keharusan dari syarah suatu Hadits. Sebab, memahami nash yang telah diteliti akan memudahkan dalam menggapai pemahaman yang benar.

Kedua: Menjelaskan bab-bab.

Untuk itu, penulis bersandar pada kitab-kitab karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan muridnya, Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah- rahimahumulloh-

Ketiga; Menafsirkan ayat-ayat.

Dalam menerangkan tafsir beberapa ayat dalam kitab ini, penulis menjadikan Tafsiir al-Qur-aanil 'Azhiim karya Ibnu Katsir -rahimahulloh- sebagai rujukan utama. Adapun jika tidak menemukan penjelasan dalam kitab tersebut, maka akan beranjak kepada kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahulloh- dan kitab-kitab tafsir lainnya.

Keempat: Mengesahkan hadits-hadits.

Yang dimaksud adalah men-takhrij setiap hadits dalam kitab ini dari sumber sumbernya dan menjelaskan derajat atau tingkat keshahihannya. Selain itu, mengingatkan urgensitas dan menyebutkan beberapa manfaat yang perlu diketahui terkait sanad atau jalur periwayatannya.

Dalam menjelaskan semua itu, Penulis bersandar pada kaidah-kaidah ilmiah yang dibakukan para imam ahli hadits, yang telah mereka praktikkan dalam menetapkan keshahihan atau kedha'ifan suatu hadits.

Adapun tahapannya, sebagai berikut:

1. Jika hadits itu berasal dari ash-Shahiihain (Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim), atau salah satu dari keduanya, maka cukup menyandarkan kepada dua kitab shahih ini; karena telah tercapai tujuan, yaitu dapat dipastikan keshahihannya. Sebab semua hadits yang dicantumkan penulis dua kitab tersebut adalah shahih, terlepas dari kritikan para pakar hadits atas beberapa huruf (lafazh) yang mereka riwayatkan.

2. Jika hadits itu berasal dari selain kitab Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim, maka beliau melakukan pengamatan terhadap rijal (perawi) sanadnya dengan mempelajari keadaan mereka secara saksama. Kemudian menilai sanadnya sesuai dengan keadaan mereka. Jika sanadnya terbukti shahih, sampai di sini dianggap sdh cukup. Sedangkan jika derajatnya hasan atau dha'if,maka penulis akan menyebutkan syawahid (riwayat pendukung) dan jalur-jalur periwayatannya sampai didapatkan pendapat yang jelas dan pasti.

Kelima: Menerangkan kosakata asing.

penulis menjelaskan makna beberapa kosakata yang tidak dijelaskan Imam an-Nawawi -rahimahulloh- . Di samping itu, penulis memberi harakat pada beberapa kata sulit yang belum diharakati olehnya.

Keenam: Mengungkap kandungan hadits.

Penulis memanfaatkan banyak karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan muridnya, Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah- -rahimahumalloh- . Juga mengambil keterangan dari kamus perbendaharaan as-Sunnah, yaitu kitab Fathul Baari karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani -rahimahulloh- . Serta menukil penjelasan dari kitab Syarh Sbahiih Muslim karya an-Nawawi -rahimahulloh- . Dan merujuk pada beberapa kitab al-"Allamah al-Andalus Imam Ibnu 'Abdil Barr an-Namri Al maliki -rahimahulloh- , seperti kitab al-Tamhiid dan Al IIstidzkaar. Sebagai pelengkap referensi, penulis mengutip sebagian faedah dalam kitab-kitab fiqih, tarjamah (biografi), bahasa, sejarah, dan sirah.

Penulis berusaha menyajikan kandungan hadits-hadits dalam kitab ini dengan bahasa yang sederhana, agar mudah dipahami kaum Muslimin sekarang. Penulis juga menguraikan suatu permasalahan dengan mencantumkan tambahan keterangan, disertai penjelasan yang cermat dan pemaparan serta pembetulan seperlunya. Upaya ini dilakukan karena urgensinya atau karena banyak masyarakat umum yang mengalaminya, ataupun karena belum terdapat kejelasan dalil terkait masalah-masalah tersebut.

Tidak lupa, penulis pun mengingatkan berbagai bid'ah yang selalu mematikan sunnah. Dalam hal ini, juga dalam penjelasan sebelumnya, penulis sama sekali tidak mengikuti atau berpihak kepada suatu madzhab tertentu yang dikenal orang banyak. Bahkan mereka menjadikan sikap keluar dari madzhab-madzhab itu, meskipun penulis melakukannya karena kejelasan dalil (al-Qur-an) dan as-Sunnah, sebagai madzhab kelima. Demikianlah sebagaimana diserukan orang-orang jahil dari kalangan awam umat ini dan orang-orang yang tidak mengerti (penerapan nash dan manhaj yang haq).

Adapun masalah-masalah iman, sifat-sifat Allah, dan takdir, penulis menempuh jalan Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan mengikuti kaum Salafush Shalih yang dikenal sepanjang zaman sebagai ahli hadits. Dari merekalah kita banyak menimba ilmu dan memperoleh berbagai manfaat, baik menyangkut perkara ushul (pokok agama), furu' (cabang penyokong syari'at), suluk (adab dan akhlak islami), dan istidlal (metode pengambilan dalil).

Ketujuh: Memberikan beberapa daftar rujukan ilmiah.

Pencantuman daftar ini dapat membantu para penuntut ilmu untuk mengumpulkan berbagai manfaat dan faedah yang terdapat dalam kitab syarah ini, yang mencakup berbagai disiplin ilmu syari'at.


DOWNLOAD

Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Terjemah Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadhus Shalihin (Murid Al-Bany Al-Wahabi)" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk BERDONASI untuk perkembangan blog ini
Print Friendly and PDF

0 Response to "Terjemah Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadhus Shalihin 5 Jilid (Murid Al-Bany Al-Wahabi)"

Posting Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel