Mengkaji Ulang Hadis Ihya KH Ma'ruf Khozin
Kamis, Juli 18
Add Comment
Mengkaji Ulang Tuduhan Hadits-Hadits Palsu Kitab Ihya
Tulisan ini adalah sebuah ikhtisar atau paling tidak, sebuah pengantar singkat dari buku yang ditulis Ustadz Ma’ruf Khozin berjudul Mengkaji Ulang Tuduhan Hadis-hadis Palsu Kitab Ihya’. Sebuah buku yang memuat hal ihwal counter ulang terhadap hadis-hadis yang dituduh sebagai hadis palsu dalam kitab Ihya’ dan dirangkum dari kitab-kitab ulama Huffadz di bidang hadis.
Apa yang terjadi di Indonesia, kebencian terhadap kitab Ihya' Ulumuddin dan penulisnya al-Ghazali digaungkan oleh kelompok Salafi Wahabi yang menuduh secara serampangan bahwa kitab tersebut tidak layak diajarkan dan akan menyebabkan kesesatan umat. Perkataan-perkataan keji dilontarkan oleh para ustadz Salafi Wahabi di berbagai forum, mimbar dan media. Seperti disampaikan Abdul Hakim bin Amir Abdat, di mana ia menuduh bahwa sebagian besar hadits ihya' adalah dhaif dan palsu dan tidak paptut dibaca oleh kaum Muslimin karena akan terjadi penyimpangan akidah. Begitupun Abdullah bin Taslim menulis bahwa kitab Ihya berisi banyak penyimpangan dan kesesatan besar, sehingga orang yang membacanya apalagi mendalaminya tidak akan aman dari kemungkinan terpengaruh dengan kesesatan tersebut, terlebih lagi kesesatan-kesesatan tersebut dibungkus dengan label agama.
Tuduhan-tuduhan keji dari kelompok Salafi Wahabi di Indonesia patut diberikan jawaban lantang! Kehadiran buku karya Kiai Ma'ruf Khozin ini adalah salah satu ikhtiar yang bagus untuk meluruskan tuduhan-tuduhan keji tersebut. Buku ini akan membuka wawasan para pengkaji Ihya maupun pengkritik serta pembenci-nya bahwa sebetulnya hadits di dalam kitab Ihya yang dituduh para ulama Salafi Wahabi sebagai hadits palsu dan tidak memiliki asal-usul yang jelas, ternyata menurut penilaian ulama hadits lainya dinyatakan kejelasan sanad dan riwayatnya. Kiai Ma'ruf Khozin memaparkan secara lugas dengan menghadirkan hadits-hadits Ihya yang dituduh palsu lalu menjawabnya dengan kutipan serta sanggahan dari para ulama ahli Hadits yang menemukan jalur sanad haditsnya.
Membaca tulisan ini setidaknya memberikan pengantar awal bahwa
"التعقيب على الاحاديث التي يحكم بوضعها في كتاب الإمام الغزالي "احياء علوم الدين
Kajian ulang hadis-hadis yang 'dihukumi palsu' dalam kitab Ihya' Ulumiddin.
احياء علوم الدين مدحه كثير من العلماء لكن طعن فيه اخرون لما فيه من ذكر الاحاديث الموضوعة والاحاديث التي لا أصل لها أي بغير سند عدها الإمام السبكي قريبا من نحو ألف حديث
Kitab Ihya' Ulumiddin, dipuji oleh banyak ulama namun ada lainnya yang menghujat karena ada beberapa 'hadis palsu' dan hadis yang tidak ada sanadnya, menurut Imam As-Subki hampir 1000 hadis.
ثم يأتي بعده في تخريج احاديث الإحياء الحافظ العراقي لكنه ربما اورد تخريج الحافظ ابن الجوزي في كتابه الموضوعات ثلاثين حديثا وهو مشهور بتساهله في حكم الوضع . وقد اورد ابن الجوزي عدة احاديث المسند للامام أحمد والسنن الاربعة في الموضوعات حتى تعقبه امير المؤمنين في الحديث الحافظ ابن حجر في كتابه القول المسدد في الذب عن المسند . وكذلك تعقبه الحافظ جلال الدين السيوطي في كتابه القول الحسن في الذب عن السنن
Kemudian datang Al-Hafidz Al-Iraqi dalam men-takhrij kitab Ihya', cuma kadang beliau menyampaikan kutipan Takhrij Ibnu Jauzi dalam kitabnya Al-Maudhuat, sekitar 30 hadis. Dan Ibnu Jauzi mencantumkan hadis-hadis Musnad Ahmad dan 4 Sunan ke dalam hadis palsu, sehingga dikaji ulang oleh Amirul Mukminin di bidang hadis Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Qaul Musaddad. Dilanjutkan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi dalam kitabnya Qaul Hasan.
ثم أكمله في كتابه اللألي المصنوعة . وأكد بعده بعض الحفاظ كالحافظ الكناني في تنزيه الشريعة والفتني في تذكرة الموضوعات . من هذه الكتب أخذت ونقلت في تعقيب الاحاديث التي رماه ابن الجوزي بالوضع ، وكذا من كتاب كشف الخفاء للعجلوني والمقاصد الحسنة للحافظ السخاوي ومجمع الزوائد للحافظ الهيثمي
Kemudian, ia sempurnakan dalam La'ali Al-Masnu'ah. Juga diperkuat oleh para Al-Hafidz sesudahnya, seperti Al Kinani dalam Tanzih Asy-Syari'ah dan Al Fatanni dalam Tadzkirah Al-Maudhuat. Dari kitab-kitab inilah saya mengutip dalam mengkaji ulang tuduhan palsu oleh Ibnu Jauzi. Juga dari kitab Kasyf Al-Khafa', Al-Maqashid Al-Hasanah dan Majma' Az-Zawaid.
وقد يوجد في الإحياء احاديث قليلة تعد بالاصابع التي اتفق بعض الحفاظ على وضعه مثل حديث صلاة ليلة الرغائب وحكم بوضعه أيضا مرجح المذهب الشافعي الإمام النووي في المجموع وهو من العلماء الذين مدحوا كتاب الإحياء وقال الإمام النووي كاد الإحياء أن يكون قرآنا أي لكثرة قراءة الناس لهذا الكتاب (كما في تعريف الأحياء بفضائل الإحياء)
Dan kadang ditemukan beberapa hadis palsu yang dapat dihitung dengan jari dan disepakati oleh sebagian ahli hadis sebagai hadis palsu, seperti salat di malam Jumat pertama bulan Rajab. Ulama pentarjih Mazhab Syafi'i, Imam An-Nawawi, yang mengatakan palsu dalam kitab Al-Majmu'. Padahal Imam An-Nawawi tergolong ulama yang memuji Kitab Ihya': "Kitab Ihya' ini hampir saja menjadi Al-Qur'an", yakni karena banyaknya ulama yang membaca Kitab Ihya'.
لكنه لا يجوز لنا الطعن في الإحياء كما قال الشيخ ابو بكر الطرطوشي "لا اعلم كتابا على بسيط الأرض أكثر كذبا من الإحياء" ، فان حكم الوضع في الحديث اجتهادي ربما صححه بعضهم وضعفه ووضعه بعض. وقد وجدت الاحاديث الموضوعة في كتب المتون حتى في كتاب الشيخ ابن تيمية الكلم الطيب .
Namun kita tidak boleh menghujat kitab Ihya' seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar Thurthusyi. Kata beliau: "Tidak saya temukan sebuah kitab yang paling banyak dustanya di banding kitab Ihya'". Sebab penilaian palsu bersifat ijtihad. Terkadang satu ulama menilai sahih tapi ulama lain menilai dhaif atau palsu. Hadis-hadis Palsu juga bisa ditemukan di kitab-kitab hadis (Musnad Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Thabrani, Baihaqi dan lain-lain). Bahkan kitabnya Ibnu Taimiyah, Al-Kalim Ath-Thayyib juga ada hadis palsunya.
ومن أجل نصرة كتاب الإحياء قال بعض أهل الكشف كما حكي عن سيدي الحبيب عبد الله الحداد ان الإمام الغزالي عرض احاديث الإحياء على النبي صلى الله عليه وسلم وقد وقع مثل هذا في صحيح مسلم عن ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﻣﺴﻬﺮ، ﻗﺎﻝ: «ﺳﻤﻌﺖ ﺃﻧﺎ ﻭﺣﻤﺰﺓ اﻟﺰﻳﺎﺕ ﻣﻦ ﺃﺑﺎﻥ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﻴﺎﺵ ﻧﺤﻮا ﻣﻦ ﺃﻟﻒ ﺣﺪﻳﺚ»، ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ: ﻓﻠﻘﻴﺖ ﺣﻤﺰﺓ، ﻓﺄﺧﺒﺮﻧﻲ «ﺃﻧﻪ ﺭﺃﻯ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ اﻟﻤﻨﺎﻡ، ﻓﻌﺮﺽ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﺎ ﺳﻤﻊ ﻣﻦ ﺃﺑﺎﻥ، ﻓﻤﺎ ﻋﺮﻑ ﻣﻨﻬﺎ ﺇﻻ ﺷﻴﺌﺎ ﻳﺴﻴﺮا ﺧﻤﺴﺔ ﺃﻭ ﺳﺘﺔ» .
Untuk membela kitab Ihya' sebagian ulama ahli kasyaf, seperti Sayid Abdullah Al-Haddad, diceritakan bahwa Imam Al-Ghazali sudah mengajukan hadis-hadis tersebut kepada Nabi Muhammad SAW.
Kejadian melaporkan hadis kepada Nabi lewat mimpi ada di dalam Sahih Muslim. Ali bin Mushir mengatakan bahwa dia bersama Hamzah Zayyat menerima 1000 hadis dari Aban bin Abi Ayyasy. Hamzah berkata: "Saya melihat Nabi shalallahu alaihi wasallam dalam mimpi kemudian mengklarifikasi hadis tersebut. Ternyata Nabi tidak mengenali kecuali sedikit, 5 atau 6 hadis".
وحجة الاسلام الغزالي يقول بامكان رؤية النبي صلى الله عليه وسلم في اليقظة وبعض أدلته اوردته في الفصل قبيل باب تخريج احاديث الإحياء.
Dan Imam Al-Ghazali termasuk ulama yang berpendapat bahwa dimungkinkan berjumpa dengan Nabi dalam keadaan sadar terjaga. Sebagian dalilnya saya uraikan di bab sebelum Bab Takhrij Hadis Kitab Ihya'.
جمعه الفقير الى ربه المهيمن
محمد معروف بن خازن
خويدم مركز اهل السنة والجماعة بجمعية نهضة العلماء جاوى الشرقية ولجنة الافتاء بمجلس العلماء وخريج معهد الفلاح فلاصا كديري الاندونيسي
Penulis: Ustadz Ma’ruf Khozin
Editor: Muhammad Mihrob
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Mengkaji Ulang Tuduhan Hadits-Hadits Palsu Kitab Ihya" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk berdonasi untuk perkembangan blog ini
0 Response to "Mengkaji Ulang Hadis Ihya KH Ma'ruf Khozin"
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.