Terjemah Fathur Rabbani Karya Syekh Abdul Qadir Jaelani
Minggu, Juli 28
Add Comment
Terjemah Fathur Rabbani |
Fathur Rabbani Karya Syaikh Abdul Qodir al-Jailani
Agar hati seorang salik terbuka dan mampu menerima cahaya Allah, sangat penting baginya untuk memahami cara membukanya. Kitab ini merupakan kunci untuk membuka hati yang terbelenggu oleh gemerlap dunia yang fana, sehingga dapat terbuka lebar untuk menerima cahaya kebenaran Allah SWT.
Kitab ini ditulis semata-mata untuk mencari keridhaan Allah, dengan tujuan meluaskan sanubari kaum Muslimin. Sesuai dengan keinginan pengarangnya, kitab ini diharapkan mampu memberikan embun penyejuk bagi setiap jiwa, menyucikan hati dan perilaku manusia, serta menafikan keberadaan entitas selain Allah SWT dalam hati setiap hamba.
Pencerahan jiwa, ketulusan kata-kata, dan kekayaan makna akan Anda temukan di dalam buku ini. Ini adalah sebuah mahakarya dari wali Allah, Imam, dan ulama besar Syaikh Abdul Qadir Jailani.
Dengan membaca dan merenungkan buku ini, Anda akan mendapatkan pelajaran berharga tentang nilai-nilai pensucian jiwa. Semoga setelah itu, jiwa Anda menjadi tercerahkan, memperoleh kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan dalam menjalani hidup di dunia.
Buku ini telah diterjemahkan ke banyak bahasa dan telah dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia. Buku ini menjadi pegangan bagi mereka yang ingin hatinya tenang dan damai, serta bagi mereka yang ingin merasakan nikmatnya kebaikan.
Al-Allamah Syekh Abdul Qadir al-Jailani merupakan seorang wali yang telah mencapai kedekatan dengan Allah SWT. Namanya abadi sebagai jalan yang wajib dilalui para salik untuk sampai kepada Tuhannya, jalan itu bernama tarekat Qadiriyah. Sebuah tarekat yang telah menyebar luas di seluruh dunia dan memiliki banyak pengikut.
Beliau adalah seorang wali Allah yang sangat disegani di kalangan umat Islam sedunia. Banyak karya yang telah beliau tulis semasa hidupnya, mulai dari kitab tasawuf hingga fikih. Kitab ini merupakan salah satu dari sekian banyak karyanya. Di dalamnya, dibahas cara mendekatkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati.
Kelebihan Buku:
- Dengan membaca kitab ini, kita mendapatkan cara termudah untuk memahami ajaran Syekh.
- Disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
- Lengkap dengan contoh dan penerapan praktis.
- Penulisnya adalah seorang sufi yang intelektual, menguasai banyak bidang ilmu.
- Disertai contoh kasus dan solusinya.
Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah seorang sufi besar Islam yang lahir pada tahun 471 H di daerah Jilan, Kurdistan Selatan. Beliau juga merupakan pendiri Tarekat Qadiriyah, yang pengikutnya tersebar di berbagai belahan dunia Islam. Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah sosok ulama tasawuf yang sangat dihormati, salah satu gelarnya adalah wali kutub.
Nama Syekh Abdul Qadir al-Jailani tidak asing bagi masyarakat Islam di Indonesia, khususnya Ahlussunnah wal Jama’ah. Salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Islam Aswaja adalah manaqiban, yaitu membaca manaqib atau riwayat hidup Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Sebagai seorang ulama besar Islam, Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki banyak karya di berbagai bidang, salah satunya adalah tafsir. Namun, tidak banyak yang mengkaji karya-karya beliau.
Tafsir Al-Jailani
Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah salah satu ulama tasawuf yang memiliki karya dalam bidang tafsir, yaitu Tafsir al-Jailani. Banyak karya beliau yang hilang atau tidak diketahui keberadaannya, dan salah satunya adalah kitab Tafsir al-Jailani. Menurut para ahli sejarah dan pengkaji tasawuf, Tafsir al-Jailani pernah hilang selama 800 tahun dan kemudian ditemukan oleh cucu ke-25 Syekh Abdul Qadir al-Jailani, yaitu Syekh Fadhil al-Jailani al-Hasani al-Jimazraq di perpustakaan Vatikan.
Dalam kitab Tafsir al-Jailani, tidak ditemukan alasan yang jelas mengapa Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengarang kitab tafsir tersebut. Namun, berdasarkan keterangan yang ada, beliau menulis kitab-kitabnya karena kekecewaan terhadap keadaan masa ketika beliau hidup, yang penuh dengan kemunafikan dan kesenangan duniawi. Hal ini mendorong beliau untuk hijrah, mengasingkan diri, dan memberikan nasihat-nasihat tasawuf. Mungkin inilah latar belakang beliau menulis kitab-kitabnya, termasuk Tafsir al-Jailani.
Tafsir al-Jailani merupakan kitab tafsir yang menggunakan bentuk al-Iqtirani, yaitu perpaduan antara Tafsir bi al-Matsur dan Tafsir bi al-Ra’yi. Syekh Abdul Qadir al-Jailani memadukan riwayat yang kuat dan sahih dengan hasil ra’yi yang sehat. Terkadang dalam mengemukakan riwayat, baik asbabun nuzul atau hadis yang mendukung, beliau tidak menyebutkan sanad yang lengkap.
Dalam cara menjelaskan atau menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an, Syekh Abdul Qadir al-Jailani menggunakan metode bayani, yaitu penafsiran dengan memberikan keterangan deskriptif tanpa membandingkan riwayat dan memberikan pentarjihan sumber. Beliau juga menggunakan metode ijmaly, yang menafsirkan ayat Al-Qur’an secara global, tidak mendalam, dan tidak panjang lebar.
Tafsir al-Jailani adalah salah satu dari banyak kitab tafsir yang bercorak sufistik. Corak sufistik ini tidak bisa dilepaskan dari pemikiran pengarangnya, yang merupakan salah satu ulama besar dalam dunia tasawuf. Maka, kemungkinan besar corak tafsir isyari (sufi) akan berimplikasi pada penggunaan kitab tafsir ini. Corak tasawuf dalam kitab Tafsir al-Jailani sangat terlihat jelas. Hampir semua ayat yang ditafsirkan selalu dihubungkan dengan ketauhidan, yang menjadi pokok ajaran tasawuf. Selain itu, Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga menuliskan lampiran munajat yang berisi Asma’ul Husna dan syair-syair sufi (Qasidah al-Khomriyah) di jilid akhir kitab Tafsir al-Jailani.
Wallahu a'lam.
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Terjemah Fathur Rabbani Karya Syekh Abdul Qadir Jaelani" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk berdonasi untuk perkembangan blog ini
0 Response to "Terjemah Fathur Rabbani Karya Syekh Abdul Qadir Jaelani"
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.