Kitab Ihyaul Mauta Fi Ahlil Baitil Musthofa Wal Mawaddati Fil Qurba adalah karya Buya Qurthubi Al-Jailani Al-Bantani, seorang ulama asal Banten yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap Ahlul Bait dan keutamaan mencintai keluarga Rasulullah SAW. Judul kitab ini, jika diterjemahkan secara bebas, berarti Menghidupkan Hati yang Mati dalam Mencintai Keluarga Nabi Muhammad SAW dan Kasih Sayang kepada Kerabatnya.
Kitab ini membahas keutamaan Ahlul Bait, yakni keluarga Rasulullah SAW, serta urgensi menjaga hubungan cinta dan kasih sayang kepada mereka, sebagaimana yang diperintahkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Melalui kitab ini, dan juga bantahan terhadap Begal Nasab Imaduddin Bin Sarman al-Kaburi dan juga membahas tentang keabsahan Nasab Ba'alawi. Buya Qurthubi mengajak umat Islam untuk memahami lebih dalam hak-hak Ahlul Bait, menghormati mereka, dan menjadikan kecintaan kepada keluarga Rasulullah sebagai salah satu landasan kehidupan beragama dan jangan terprovokasi oleh Ki Imad Bin Sarman Al-Kaburi
Isi dan Tujuan Kitab
Kitab ini disusun dengan tujuan:
1. Menghidupkan Kecintaan kepada Ahlul Bait
Buya Qurthubi menegaskan pentingnya mencintai Ahlul Bait sebagai wujud kecintaan kepada Rasulullah SAW. Cinta ini bukan hanya sebagai bentuk emosional, tetapi juga diwujudkan dalam penghormatan, doa, dan upaya menjaga warisan keilmuan mereka.
2. Dalil dari Al-Qur'an dan Hadis
Penulis mengutip banyak dalil dari Al-Qur'an dan hadis yang menunjukkan keutamaan Ahlul Bait. Salah satu dalil yang sering disinggung adalah firman Allah dalam Surah Asy-Syura ayat 23:
"Katakanlah (Muhammad): Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali rasa cinta kepada keluargaku."
3. Menjelaskan Posisi Ahlul Bait dalam Islam
Kitab ini juga membahas bagaimana Ahlul Bait memiliki peran penting dalam sejarah Islam, baik sebagai panutan spiritual maupun penjaga ajaran agama yang murni.
4. Menanamkan Mawaddah Fil Qurba
Konsep mawaddah fil qurba (kasih sayang kepada kerabat) dikupas tuntas sebagai kewajiban setiap Muslim. Hal ini meliputi penghormatan kepada keturunan Rasulullah dan menjaga hubungan baik dengan sesama umat Islam.
5. Berpegang Teguh terhadap Para Ulama Terdahulu
Kitab ini menegaskan pentingnya berpegang kepada pendapat dan panduan ulama terdahulu dalam memahami keutamaan Ahlul Bait. Buya Qurthubi mengingatkan bahwa para ulama klasik memiliki sanad keilmuan yang jelas dan otoritatif dalam membahas persoalan keutamaan keluarga Rasulullah. Dengan demikian, penghormatan kepada Ahlul Bait tidak hanya berdasarkan tradisi, tetapi juga memiliki dasar yang kuat dalam ilmu agama.
6. Bantahan terhadap Ki Imaduddin bin Sarman si Begal Nasab
Salah satu bagian penting dalam kitab ini adalah bantahan terhadap Ki Imaduddin bin Sarman, yang dikenal dengan julukan "Si Begal Nasab." Buya Qurthubi membantah pandangan Ki Imaduddin yang meragukan atau merusak keabsahan nasab keturunan Rasulullah SAW. Dalam kitab ini, beliau menunjukkan kelemahan argumen Ki Imaduddin dengan dalil yang kuat dan pendekatan ilmiah, sehingga pembaca dapat memahami kesalahan dalam pandangan tersebut.
7. Keabsahan Nasab Ba'alawi
Buya Qurthubi juga memberikan penegasan tentang keabsahan nasab Ba'alawi, yang merupakan salah satu garis keturunan Rasulullah SAW melalui Sayyidina Al-Husain RA. Penulis menyertakan bukti-bukti historis, sanad nasab, serta kesaksian para ulama terpercaya yang mendukung keaslian nasab ini. Penjelasan ini bertujuan untuk menepis keraguan dan fitnah yang sering diarahkan kepada keturunan Rasulullah SAW, khususnya yang berasal dari Hadhramaut.
Dengan tambahan poin-poin ini, kitab Ihyaul Mauta Fi Ahlil Baitil Musthofa Wal Mawaddati Fil Qurba tidak hanya berfungsi sebagai panduan kecintaan kepada Ahlul Bait, tetapi juga sebagai pembelaan terhadap kebenaran dan upaya melindungi keilmuan Islam dari distorsi.
Relevansi Kitab
Sebagai karya ulama Nusantara, kitab ini sangat relevan di tengah masyarakat Muslim Indonesia yang mayoritas memiliki tradisi kuat dalam menghormati ulama dan keturunan Rasulullah. Buya Qurthubi menyampaikan pesan-pesan penting dalam bahasa yang mudah dipahami, sehingga kitab ini menjadi sarana efektif untuk mempererat hubungan umat Islam dengan Ahlul Bait.
Kitab ini juga mengingatkan bahwa mencintai Ahlul Bait bukanlah sekadar tradisi, tetapi bagian integral dari ajaran Islam yang membawa keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Dengan gaya penulisan yang penuh hikmah, Ihyaul Mauta menjadi bukti dedikasi Buya Qurthubi dalam menyebarkan nilai-nilai cinta dan penghormatan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW.
Kesimpulan
Kitab Ihyaul Mauta Fi Ahlil Baitil Musthofa Wal Mawaddati Fil Qurba adalah salah satu karya yang mengangkat nilai-nilai luhur dalam Islam, khususnya tentang mencintai Ahlul Bait dan juga pembahasan Keabsahan Nasab Ba'alawi. Buya Qurthubi Al-Jailani Al-Bantani menghadirkan karya ini sebagai panduan bagi umat Islam untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga Rasulullah sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah dan juga bantahan terhadap Ki Imadduddin bin Sarman Al-Kaburi
إحياء الموتى في أهل بيت المصطفى والمودّة في القربى ( الطبعة الثانية )
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Ihyaul Mauta Fi Ahlil Baitil Musthofa Wal Mawaddati Fil Qurba | Buya Qurthubi Al-Jailani" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk BERDONASI untuk perkembangan blog ini
0 Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.