![]() |
Materi Al-Hikam |
KH. Zezen Z.A. Bazul Asyhab dan Kajian Kitab Al-Hikam: Mutiara Tasawuf yang Menghidupkan Hati
Buku ini merupakan kumpulan materi kajian Kitab Al-Hikam karya Syaikh Ibnu ‘Athaillah al-Iskandari yang disampaikan oleh KH. Zezen Z.A. Bazul Asyhab dalam berbagai ceramah dan pengajian beliau. Kajian ini tidak hanya mengulas makna kalimat hikmah secara tekstual, tetapi juga menggali kedalaman spiritualnya dengan pendekatan sufistik yang lembut, rasional, dan membumi. Melalui buku ini, pembaca diajak memahami nilai-nilai tasawuf yang menekankan keikhlasan, ketundukan hati kepada Allah, serta kesadaran bahwa segala sesuatu berasal dan kembali kepada-Nya. Setiap penjelasan KH. Zezen terasa hidup karena beliau menyampaikan hikmah bukan semata sebagai teori, melainkan sebagai pengalaman ruhani yang pernah beliau jalani dalam proses panjang kehidupan dan pengabdiannya.
KH. Zezen Z.A. Bazul Asyhab lahir pada 17 Februari 1955 di Sukabumi, tepatnya di Kampung Nagrog, Desa Perbawati (yang dahulu dikenal dengan nama Desa Karawang). Beliau berasal dari keluarga ulama yang memiliki garis keturunan panjang dan terhormat. Dari jalur ibunya, Hj. Halimah, beliau merupakan keturunan langsung dari para tokoh besar Banten dan Cirebon — silsilahnya bersambung hingga kepada Kanjeng Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Rangkaian nasab ini menunjukkan bahwa darah keulamaan, dakwah, dan perjuangan Islam telah mengalir kuat dalam dirinya sejak generasi terdahulu. Tak mengherankan jika sejak kecil beliau telah menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap ilmu agama, khususnya ilmu Al-Qur’an dan ilmu hikmah.
Sejak kecil, KH. Zezen akrab disapa dengan panggilan “Utun”. Ia tumbuh di lingkungan keluarga yang sangat menjunjung tinggi pendidikan agama dan kedisiplinan dalam beribadah. Sang ayah, KH. Zayadi, adalah seorang ulama yang dikenal luas sebagai ahli ilmu tajwid dan qira’ah. Beliau mendidik putranya dengan ketat dalam hal bacaan Al-Qur’an, hafalan, serta penguasaan ilmu dasar agama seperti nahwu, sharaf, dan fiqih. Dalam kesehariannya, KH. Zayadi selalu menanamkan nilai kejujuran, kesederhanaan, dan tawadhu’ kepada anak-anaknya. Pendidikan keras namun penuh kasih sayang itu menjadi pondasi kuat bagi KH. Zezen untuk kelak tumbuh menjadi ulama yang cerdas, tekun, dan berakhlak tinggi.
Dalam bidang keilmuan, KH. Zezen dikenal memiliki gaya pengajaran yang khas dan memikat. Ketika menguraikan isi Kitab Al-Hikam, beliau tidak hanya mengandalkan nalar, tetapi juga menyentuh dimensi batin pendengarnya. Beliau mampu menjelaskan konsep-konsep sulit seperti ikhlas, tawakal, dan ridha dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh nyata dari kehidupan masyarakat. Kajian beliau senantiasa menekankan bahwa inti tasawuf bukanlah tentang meninggalkan dunia, melainkan menata hati agar dunia tidak menguasai diri. Itulah sebabnya, banyak jamaah merasa bahwa setiap pengajian KH. Zezen bukan sekadar majelis ilmu, melainkan juga majelis penyucian hati.
Buku Materi Kajian Al-Hikam ini lahir sebagai upaya untuk mendokumentasikan mutiara hikmah yang telah beliau sampaikan selama bertahun-tahun. Di dalamnya terkandung nilai-nilai spiritual, moral, dan intelektual yang sangat relevan dengan kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tantangan. Melalui karya ini, semangat keilmuan dan keteladanan KH. Zezen diharapkan dapat terus hidup dan memberi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai ilmu, menghormati ulama, dan menapaki jalan tasawuf yang lurus. Buku ini bukan hanya bahan bacaan, tetapi juga cermin perjalanan ruhani menuju kedekatan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Materi Kajian Al-Hikam KH. Zezen Z.A. Bazul Asyhab" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada kritik dan juga saran silahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan di kolom komentar untuk perkembangan blog ini
0 Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.