Keluarga Ba’alawi atau disebut juga Bani Alawi / Al Alawi, merupakan keluarga besar keturunan mulia yang bersambung secara sahih dan mutawatir kepada Rasulullah ï·º. Garis keturunan mereka bermula dari Imam Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-‘Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Imam Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad ï·º. Nasab yang agung ini telah diakui dan disepakati oleh para ahli nasab dari generasi ke generasi. Para ulama yang meneliti silsilah mereka pun menegaskan bahwa nasab Ba’alawi adalah nasab yang shahih dan mutawatir, tak diragukan keasliannya.
Syaikh Al-Muhibbi (w. 1111 H) dalam kitab Khulashatul Atsar menjelaskan bahwa keluarga Ba’alawi dinisbatkan kepada Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa. Beliau menyebut Alwi sebagai sosok sentral yang menjadi muara nasab seluruh keturunan ini. “Nasab mereka telah disepakati oleh para ulama ahli tahqiq dan menjadi perhatian banyak ulama untuk dijelaskan,” tulisnya dalam Khulashatul Atsar (juz 1, hlm. 74). Pernyataan ini menunjukkan bahwa nasab Ba’alawi bukanlah hasil klaim sepihak, melainkan hasil penelitian dan kesepakatan para ulama terpercaya.
Senada dengan itu, Syaikh Yusuf An-Nabhani (w. 1350 H) dalam mukadimah kitab Riyadhul Jannah menegaskan bahwa para sadah Ba’alawi telah diakui oleh umat Islam sepanjang masa dan di berbagai tempat sebagai Ahlul Bait Nabi yang paling shahih nasabnya, paling kokoh kemuliaannya, serta paling banyak ilmu, amal, dan adabnya. Pengakuan ini memperlihatkan bahwa keluarga Ba’alawi bukan hanya dikenal karena garis keturunan mereka yang mulia, tetapi juga karena peran besar mereka dalam penyebaran ilmu, akhlak, dan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Nusantara.
Para sadah Ba’alawi sangat menjaga dan memelihara kemurnian nasab mereka dengan penuh kehati-hatian. Mereka dikenal sangat teliti dalam mencatat silsilah keturunan, hingga para ahli nasab pun mengakui kepakaran mereka dalam bidang ini. Syaikh Ja’far bin Abu Bakar Al-Libni Al-Hanafi (w. 1342 H) menyebut dalam Al-Hadits As-Syujun Syarh Ar-Risalah Al-Jiddiyah Libni Zaidun (hlm. 92–93) bahwa mayoritas sadah di Makkah dan Madinah berasal dari kalangan Ba’alawi. Mereka menjaga catatan kelahiran, silsilah, serta mendata nama-nama keturunan dengan metode yang baku dan disiplin, bahkan tidak ada seorang naqib sadah (penjaga nasab) di Makkah dan Madinah kecuali dari kalangan mereka. Hal ini menjadi bukti betapa seriusnya keluarga Ba’alawi dalam menjaga kehormatan nasab mereka sebagai keturunan Rasulullah ï·º.
Kini, keluarga besar Ba’alawi telah tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk di Hadramaut, Yaman, Hijaz, Afrika Timur, hingga ke Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia. Dari merekalah lahir banyak ulama, dai, dan tokoh Islam besar yang membawa cahaya dakwah Ahlussunnah wal Jamaah. Nasab Ba’alawi bukan hanya kebanggaan keturunan, tetapi juga warisan ilmu, akhlak, dan dakwah yang terus hidup dalam sejarah Islam. Menafikan keberadaan mereka tanpa dasar ilmu yang kuat sama saja dengan mengingkari warisan sejarah Islam yang agung.
Kami menyusun uraian ini untuk meluruskan pandangan dan menegaskan kembali bahwa nasab para sadah Ba’alawi adalah nasab yang shahih dan disepakati para ulama. Tidak semua orang memahami ilmu nasab, sehingga sebagian ada yang keliru menafikan keturunan Rasulullah hanya karena membaca satu atau dua kitab tanpa mendalami disiplin ilmunya secara benar. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan dan meneguhkan keyakinan kita terhadap keagungan nasab para Ahlul Bait Rasulullah ï·º, khususnya keluarga besar Ba’alawi yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi peradaban Islam di seluruh dunia.
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Risalah Tentang Ahlul Bait dan Nasab Sadah Baalawi" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada kritik dan juga saran silahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan di kolom komentar untuk perkembangan blog ini



0 Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.