Tafsir Quran Tahun 1957 (Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs.)

Tafsir Qur'an 1957

Tafsir Al-Qur’an Al-Karim: Karya Monumental KH. Zainuddin Hamidy & Fachruddin Hs 1957


Al-Qur’anul Karim adalah wahyu suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, dengan bahasa Arab yang paling indah dan terpilih untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an tidak hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk dinikmati, direnungi, dan diamalkan kandungannya. Dalam upaya menumbuhkan ketaqwaan kepada Allah SWT, sudah sepatutnya umat Islam berusaha memahami makna setiap ayat Al-Qur’an. Namun karena kitab suci ini berbahasa Arab—bahasa yang belum tentu dipahami oleh semua orang—maka penyusunan tafsir dan terjemahan dalam bahasa Indonesia menjadi sangat penting agar pesan Ilahi dapat tersampaikan dengan jelas kepada seluruh lapisan masyarakat.

Kesadaran inilah yang melatarbelakangi penyusunan dan penerbitan Tafsir Al-Qur’an Al-Karim. Upaya besar ini bukanlah pekerjaan mudah. Diperlukan ilmu, kesabaran, dan kerja sama dari para ulama yang ahli dalam bidang tafsir, bahasa Arab, dan ilmu syariat. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah menghimpun para ulama yang tersebar di berbagai daerah dan menyatukan pandangan mereka dalam satu karya yang utuh. Bahkan, rencana untuk membentuk Dewan Redaksi Penafsir Al-Qur’an, yang telah dicetuskan lebih dari satu dekade sebelumnya, sempat terhambat karena kendala jarak dan waktu.

Namun dengan izin Allah SWT, kesungguhan dan tekad kuat para ulama akhirnya membuahkan hasil. Melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak, dua tokoh besar yakni K.H. Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs. berhasil menyelesaikan karya monumental ini. Kehadiran Tafsir Al-Qur’an Al-Karim menjadi kebanggaan sekaligus tonggak penting dalam upaya memperluas pemahaman umat terhadap kalam Allah. Akan tetapi, di tengah kebahagiaan atas rampungnya karya ini, kabar duka datang dua tahun kemudian—K.H. Zainuddin Hamidy wafat pada 29 Maret 1957. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi para sahabat dan muridnya, tetapi juga bagi bangsa Indonesia yang kehilangan seorang ulama pejuang Islam yang sangat berharga.

Sebagai bentuk penghormatan, penulis dan penerbit mendoakan agar Allah SWT mengampuni segala kesalahan almarhum, menerima seluruh amal salehnya, dan menempatkannya di surga Jannatun Na‘im. Doa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap karya tulus untuk agama akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir, meskipun sang penulis telah tiada.

Penerbit juga membuka diri bagi para pembaca dan ulama yang ingin memberikan saran, koreksi, atau masukan terhadap karya ini, demi kesempurnaan pada edisi-edisi berikutnya. Segala bentuk kritik akan diterima dengan lapang dada, disertai rasa terima kasih yang mendalam. Semoga penerbitan Tafsir Al-Qur’an Al-Karim ini diterima Allah SWT sebagai amal saleh, menjadi cahaya ilmu bagi masyarakat, serta memperkuat semangat kaum Muslimin dalam mencintai dan memahami firman-firman-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.


DOWNLOAD

Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Tafsir Quran Tahun 1957 (Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs.)" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada kritik dan juga saran silahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan di kolom komentar untuk perkembangan blog ini

0 Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.