Bolehkan mengatakan Tangan Allah, Wajah Allah, Kaki Allah.?


Tanya Jawab Terkait Asma' Wa Shifat - Syaikh Abdul Qadir Al Mandily Al Indunisy

Allah berkata (terkait ayat nama nama dan sifat sifat Allah), bagian 'tangan' :
---- Berawal 'tangan' itu diterjemahkan pada lafadz اليد dengan bahasa melayu.
Apakah harus diterjemahkan segala sifat sifat Allah yang MUTASYABIHAT seperti اليد dan الوجه dengan bahasa melayu (Indonesia) ataukah tidak harus demikian?

✍️ Jawaban :
---- Syaikh Abdul Qadir Al Mandily mengatakan :
''Berkata Al Imam Saif Al Haq Abul Ma'in An-Nisfiy - رحمه الله - didalam kitabnya (محبر الكلام) :
Dibolehkan mengucapkan lafadz يد dengan bahasa Arab, dan TIDAK BOLEH diartikan makna يد dengan bahasa Persia -- sampai pada halaman 19..''

Related Article
  1. Terjemahan Tahafut At Tahafut
  2. Keistimewaan Lafdzul Jalalah (Allah)
  3. Kitab Sifat Dua Puluh Penjelasan Bahasa Sunda
Lalu Syaikh Abdul Qadir Al Mandily berkata :
''Wajib mengatakan bagi Allah ta'ala sifat-Nya : YAD (اليد) dengan bahasa Arab. TIDAK BOLEH diartikan dengan bahasa Persia (selain dengan bahasa Arab sifat Allah اليد TIDAK BOLEH dimaknai/diartikan dengan makna hakiki dalam bahasa selain Arab, seperti Bahasa Indonesia).

Selanjutnya Syaikh Abdul Qadir Al Mandily mengutip dari kitab Fiqhul Akbar - Imam Abu Hanifah :
--- Dan seluruh perkataan 'ulama dengan bahasa Persia dari sifat2 & nama2 Allah ta'ala maka diucapkan dengan kalam-Nya (bahasa Arab), TIDAK BOLEH mengartikannya dalam bahasa Persia. Begitu pula dengan sifat sifat Allah yang lain :

وجه الله (بلا تشبيه ولا كيفية)

Artinya; Dan setiap penjelasan ulama dengan bahasa Persia terkait nama2 Allah yang maha mulia & sifat2 Allah yang maha tinggi maka harus diucapkan dengan (bahasa Arab), tidak boleh diartikan dengan bahasa Persia.

NB:
Dari tulisan Syaikh Abdul Qadir Al Mandily ini bisa ditarik kesimpulan bahwa beliau beraqidah Tafwidh dalam memaknai asma' & sifat2 Allah. Dan aqidah beliau jelas aqidah ahlussunnah waljamaah al Asy'ariyah yang jalan ini juga ditempuh murid2 beliau yang tersebar di Nusantara.

Syaikh Abdul Qadir Al Mandily - رحمه الله رحمة واسعة -

0 Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.