Tafsir Ilmu : Cahaya dalam Perspektif Al-Quran dan Sains
Tafsir Ilmu : Cahaya dalam Perspektif Al-Quran dan Sains |
Cahaya merupakan informasi awal yang dilihat oleh manusia untuk mengenal ciptaan Allah yang berupa fisik benda seperti bintang, galaksi, Bulan, planet, dan sebagainya yang ada di alam semesta yang jauh. Bintang terang yang paling dekat adalah bintang Alfa Centauri, bintang paling terang di rasi Centaurus, yang juga dikenal dengan nama Bundula, Toliman, dan Rigel Kent. Bintang terang tersebut berjarak 4,5 tahun cahaya (atau 4,5 x 9,461 x 1015 m). Dengan demikian, berkas cahaya bintang ini yang ditangkap oleh teleskop atau detektor mata manusia pada saat ini merupakan cahaya bintang itu pada 4,5 tahun lalu.
Melalui cahaya pula manusia mengenal beragam benda langit, gerak benda langit, fenomena fisik benda langit, dan hukum-hukum yang terdapat di antara fenomena langit. Manfaat akhirnya adalah membangun kesadaran lebih luas manusia terhadap benda langit dan alam semesta. Pemahaman geometri berkas cahaya pada permukaan lensa, permukaan cermin datar maupun cermin cekung, dan pemahaman lebih jauh tentang cahaya memungkinkan manusia memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari. Dua sifat penting cahaya lainnya, yaitu sifat gelombang dan sifat paket energi, melengkapi makin berkembangnya sains dan pemanfaatannya untuk mengungkapkan lebih banyak rahasia keagungan Allah.
0 Response to "Tafsir Ilmu : Cahaya dalam Perspektif Al-Quran dan Sains"
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.