Tafsir Ilmi : Fenomena Kejiwaan Manusia dalam Perspektif Al-Quran dan Sains
Tafsir Ilmi : Fenomena Kejiwaan Manusia dalam Perspektif Al-Quran dan Sains |
Allah menjadikan manusia berbeda dari makhluk lainnya dengan menganugerahkan roh ciptaan-Nya yang tidak Dia anugerahkan kepada siapa pun selain manusia, malaikat sekalipun. Selain memiliki raga, manusia juga memiliki jiwa. Al-Qur’an menyebut jiwa dengan kata nafs. Kata nafs dalam Kitab Suci tersebut juga terkadang berarti dorongan jiwa atau syahwat. Dengan demikian, manusia memiliki potensi yang sangat besar sehingga dapat mencapai kesempurnaan melebihi makhluk lain.
Untuk melengkapi kesempurnaan manusia, Allah melengkapinya dengan berbagai instrumen agar ia mampu dan mudah menjalani kehidupannya di dunia ini. Instrumen yang membantu kehidupan manusia antara lain panca indra yang terdiri atas penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecapan, dan peraba atau perasa. Sebenarnya masih ada lagi indra-indra lain di luar kelimanya, seperti indra temperatur, indra rasa sakit, indra keseimbangan pada lorong telinga, dan indra kinestesis pada persendian. Indra ki nestesis yang tidak bekerja, misalnya pada kondisi pingsan, membuat orang tidak bisa berdiri
0 Response to "Tafsir Ilmi : Fenomena Kejiwaan Manusia dalam Perspektif Al-Quran dan Sains"
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.