-->

Terjemah Al Washoya - Imam Harits al-Muhasibi (165-243 H)

Terjemah Kitab Al Washoya

Buku Sederhana Penuh Berkah adalah Kitab Terjemahan dari Kitab Al-Washoya karya Imam Harits al-Muhasibi (165-243 H)

Synopsis

Kesenangan yang paling sedikit sumbangannya pada kebahagiaan dan bahkan sering merusak kebahagiaan adalah kesenangan indriawi dan duniawi. Orang kaya itu bukan yang banyak uangnya tetapi yang sedikit kebutuhannya. Hidup sederhana berarti membebaskan segala ikatan yang tidak diperlukan. Berbeda dengan kemiskinan, kesederhanaan merupakan suatu pilihan, keputusan untuk menjalani hidup yang terfokus pada apa yang benar-benar berarti. Semua orang tahu kalau hidup itu untuk bahagia. Namun, hidup bahagia ternyata menjadi idaman yang tidak murah harganya. Orang berkeliling dunia untuk mendapat bahagia. Orang mencari hiburan untuk menemukan secercah bahagia. Orang tidak pernah merasa letih bekerja karena ingin berkesempatan menikmati “kue” bahagia. Buku ini memandu kita untuk hidup bahagia tanpa mengeluarkan biaya. Tidak harus kaya untuk bahagia. Tidak harus menjabat untuk beroleh bahagia. Tidak harus punya anak-istri-suami yang dipuja untuk menikmati bahagia. Cukup dengan hidup sederhana asal berkah, itu akan menjadi samudra kebahagiaan yang tidak akan surut airnya. Buku ini benar-benar menuntun kita untuk meraih hidup berlimpahkan keberkahan.

Nama Imam al-Harits al-Muhasibi (165-243 H atau 781-837 M) kelihatannya masih cukup asing. Dibanding tokoh sufi lain dari generasi setelahnya, Imam al-Ghazali, namanya kalah tenar. Padahal, Imam al-Harits adalah sosok cukup berpengaruh dalam perjalanan spiritual Imam al-Ghazali.

Idris Masudi dalam artikel “Al-Harits al-Muhasibi: Sufi yang Memengaruhi Pemikiran dan Karya Imam al-Ghazali” menuliskan, dengan mengutip Syaikh Abdul Halim Mahmud, bahwa kitab monumental Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali begitu terpengaruh karya Imam al-Harits al-Muhasibi yang berjudul al-Ri’ayah li Huquq Allah. Sedangkan pengakuan Imam al-Harits menemukan kelompok-kelompok yang saling klaim kebenaran selama perjalanan spiritualnya, yang dikisahkan dalam pengantar kitab al-Washaya, menurut Idris Masudi mengingatkan pada kitab al-Munqidz min ad-Dhalal karya Imam al-Ghazali.

"Selain keterpengaruhan al-Ghazali terhadap karya-karya al-Harits al-Muhasibi, secara pemikiran tasawuf, sumbangsih al-Haris al-Muhasibi juga cukup kuat dalam membentuk pemikiran tasawufnya al-Ghazali. Di mana jauh sebelum al-Ghazali muncul, al-Haris al-Muhasibi sudah membangun konsep moderatisme tasawuf atau yang biasa dikenal dengan tasawuf sunni. Penilaian banyak sarjana bahwa al-Ghazali adalah sufi pertama yang telah berhasil dengan gemilang mendamaikan tasawuf dan syariat perlu ditinjau ulang. Sebab, 3 abad sebelum al-Ghazali, Imam al-Haris al-Muhasibi sudah berhasil melakukannya," tulis Idris Masudi di bagian akhir tulisan.


DOWNLOAD

Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Terjemah Al Washoya - Imam Harits al-Muhasibi (165-243 H)" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk BERDONASI untuk perkembangan blog ini
Print Friendly and PDF

0 Response to "Terjemah Al Washoya - Imam Harits al-Muhasibi (165-243 H)"

Posting Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel