-->

Terjemahan Tadzkirotus Saami’ Wal Mutakallim Fii Adabil ‘Alim Wal Muta’allim

Terjemahan Tadzkirotus Saami’ Wal Mutakallim

Kitab Tadzkiratus Sami’ Wal Mutakallim karya Ibnu Jamaah adalah kitab berisi Kumpulan adab-adab Penuntut Ilmu dan adab-adab orang yang memiliki ilmu. yang cukup komprehensif untuk pendidikan adab. Para guru, pengelola lembaga pendidikan Islam, mubaligh, dan ustadz sangat direkomendasikan untuk membaca dan mendalami kitab ini.

Dan yang dimaksud Adab atau Akhlak disini secara umum dan terkait dengan guru atau pengajar juga murid atau penuntut ilmu, dengan teman, dan bahkan sampai dengan kitab. Disini diterangkan pentingnya Adab dalam pandangan syariah demi mendapat kesuksesan tujuan, dengan mudah lancar dan Syar’i.

Keistimewaan Kitab Tadzkiratus Sami’ Wal Mutakallim

Kitab Islam klasik yang membahas masalah adab terhadap ilmu tak terhitung jumlahnya. Sebut saja, Imam an-Nawawi dengan karyanya Adabu al-’Alim wa al-Muta’allim, Imam al-Ghazali dengan karyanya yang sangat monumental Ihya’ Ulumiddin, dan Imam al-Bukhari dengan Adabu al-Mufrad.

Namun kitab Tadzkiratus Sami’ Wal Mutakallim ini berbeda dengan kitab-kitab adab terhadap ilmu yang lain. Rasanya tidak berlebihan kalau dikatakan, karya al-Imam al-Qadhi Badruddin Ibnu Jamaah ini lebih komprehensif dan memiliki kekhasan tersendiri.

Salah satu alasannya, cakupan kitab yang berisikan lima bidang pembahasan tentang adab yang belum ditemukan di kitab-kitab adab lainnya.

Badruddin Ibnu Jamaah, Penulis Kitab Tadzkiratus Sami’ Wal Mutakallim

Nama lengkap penulis kitab Tadzkiratu as-Sami’ wa al-Mutakallim fi adabi al-’alim wa al-muta’allim adalah Abu Abdullah Badruddin Muhammad bin Ibrahim bin Sa‘dullah bin Jamaah bin Ali bin Jamaah bin Hazim bin Shakhr al-Kinani al-Hamawi asy-Syafii. Orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Badruddin Ibnu Jamaah. Lahir pada Jumat malam, 4 Rabiulakhir, 639 H.

Sejak kecil Badruddin Ibnu Jamaah tumbuh dan berkembang di kediaman yang sarat akan ilmu dan lingkungan yang representatif, holistis, juga sangat religius. Ia menghafal dan belajar al-Quran dan matan-matan ilmu langsung dari ayahnya. Dari garis keturunan, ia termasuk keturunan para alim ulama.

Ayahnya imam Badruddin Ibnu Jamaah; Ibrahim (w.675 H) dan kakeknya; Sa‘dullah sering memangku jabatan sebagai qadhi (hakim). Padahal sama-sama kita tahu, dalam peradaban Islam, jabatan qadhi (hakim) pada umumnya hanya bisa diduduki oleh ahli ilmu bukan sembarang orang.


Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Terjemahan Tadzkirotus Saami’ Wal Mutakallim Fii Adabil ‘Alim Wal Muta’allim" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk berdonasi untuk perkembangan blog ini
Print Friendly and PDF

0 Response to "Terjemahan Tadzkirotus Saami’ Wal Mutakallim Fii Adabil ‘Alim Wal Muta’allim"

Posting Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel