Bohong di Dunia oleh Prof. Dr. Hamka
Bohong di Dunia |
Orang yang berani berkata terus-terang, adalah orang yang mendidik jiwanya sendiri untuk merdeka. Dan orang yang berani menerima perkataan terus terang adalah orang yang membimbing jiwanya kepada kemerdekaan. Sebab itu dapatlah dikatakan bahawa, kebenaran itu adalah kemerdekaan.
“Sikap kejujuran dan keberanian mempertahankan kebenaran adalah intisari dari jiwa yang merdeka. Sementara itu kebohongan atau kemunafikan adalah gejala dari jiwa budak!” (Hamka). Berbohong atau berdusta adalah berkata tidak jujur atau tidak berdasarkan fakta sebenarnya. Orang yang berbohong akan melontarkan kata-kata yang tidak benar perkataannya sudah pasti tidak sesuai atau berlawanan dengan fakta dan realitas.
Prof. Dr. Hamka mengupas dan mengkaji secara detail bahasan tentang kebohongan. Buya Hamka mengulas-kaji bohong dari perspektif Islam. Beliau juga membahasnya dari sudut pandang ahli ilmu kejiwaan seperti Aristoteles J.J. Rousseau Stanley Hall dan lainnya. Pesan Buya Hamka jadilah seorang Muslim yang selalu jujur. Sebab Islam menuntut dan menganjurkan untuk selalu berkata jujur dan meninggalkan perkataan bohong atau dusta karena kebiasaan berkata bohong merupakan salah satu ciri orang munafik.
Haji Abdul Malik Karim Amrullah, known as Hamka (born in Maninjau, West Sumatra February 17, 1908 - July 24, 1981) was a prominent Indonesian author, ulema and politician. His father, syekh Abdul Karim Amrullah, known as Haji Rasul, led and inspired the reform movement in Sumatra. In 1970's, Hamka was the leader of Majelis Ulama Indonesia, the biggest Muslim organizations in Indonesia beside Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah. In the Dutch colonial era, Hamka was the chief editor of Indonesian magazines, such as Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, and Gema Islam.
0 Response to "Bohong di Dunia oleh Prof. Dr. Hamka "
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.