Falsafah Hidup oleh Prof. Dr. Hamka

Falsafah Hidup

Lahir, berjuang, dan akhirnya mati. Demikianlah kita menjalani hidup. Melalui buku ini, Hamka menguraikan tentang rahasia kehidupan dan perilaku manusia.

Dengan perjuangan kita dilahirkan. Di dalam gerak tangis kita mulai membuka mata. Di dalam bedungan ibu kita menggerakkan badan melepaskan ikatan bedung. Lepas dari asuhan ibu, kita merangkak, kita ansur tegak dan kita jatuh, lalu kita tegak lagi dan jatuh lagi. Kemudian tegak terus untuk pergi berjuang ke medan permainan, lalu ke medan hidup, lalu ke perjuangan dalam batin kita sendiri, menegakkan yang baik dan melawan yang buruk. Selama hidup kita kerjakan demikian, menjalankan titah perintah Tuhan Yang Maha Esa. Berapa pun yang dapat kita kerjakan, harus kita syukuri. Setiap hari atau masa kita hitunglah laba dan rugi. Sampai kelak datang panggilan. Panggilan yang tidak dapat ditakhirkan walau satu saat dan tak dapat pula ditaqdimkan walaupun satu saat. Panggilan yang tak dapat dielakkan oleh setiap yang bernyawa. Maka terbukalah pintu kubur. Maknanya pindahlah kita dari hidup fana kepada hidup baqa, dari hidup dunia kepada hidup akhirat. Demikianlah kita menempuh hidup; lahir, berjuang dan akhirnya mati. Betapa juapun kita harus percaya, bahawa kebaikan juga yang menang. Sebab asal-usul kejahatan kita bukan jahat, hanya baik semata. Kalau kejahatan pernah menang, hanyalah lantaran dorongan nafsu. Bila nafsu telah reda, kebaikan jualah yang kita junjung. Sebab itu hendaklah kita percaya hidup penuh dengan Iman dan baik sangka kepada Tuhan. Itulah Falsafah Hidup.

Akhirnya Buya sampai pada kesimpulan, “Islam memulangkan kekuasaan kepada Allah belaka, yang Esa di dalam kekuasaan-Nya. Itulah Tauhid, yang mengakui Tuhan hanya Satu. Setelah itu memandang manusia sama derajatnya. Tidak ada kelebihan si anu dan si fulan, semuanya sama di sisi Tuhan; kelebihan seorang diri yang lain hanyalah takwanya, budinya dan kecerdasan akalnya. Bukan karena pangkat atau harta kekayaan. Tangan si lemah dibimbing sehingga beroleh kekuatan. Diambil hak dari tangan yang kuat dan kuasa lalu dipindahkan kepada yang lemah, sehingga tegaklah perimbangan. Inilah hidup yang dikehendaki Islam. Inilah Falsafah Hidup yang kita kehendaki…”

Hidup seperti inilah yang menghasilkan ribuan orang mulia yang berguna di kehidupan dunia sampai akhirat. Dan, bila kita bisa mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menjadi “garam” dunia. Insya Allah.

Related Article
  1. Sejarah Umat Islam Buya Hamka
  2. Ghirah Cemburu Karena Allah oleh Prof. Dr. Hamka
  3. Bohong di Dunia oleh Prof. Dr. Hamka



Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Falsafah Hidup oleh Prof. Dr. Hamka" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk BERDONASI untuk perkembangan blog ini

0 Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.