![]() |
Tafsir Nurul Ihsan |
Tafsir Nur al-Ihsan: Warisan Keilmuan Melayu dari Tanah Kedah
Tafsir Nur al-Ihsan atau dikenal juga sebagai Nurul Ihsan merupakan salah satu karya tafsir berbahasa Melayu yang tergolong dalam generasi baru, namun tetap mempertahankan gaya dan metode klasik yang mirip dengan Tarjuman al-Mustafid. Gaya bahasa yang lugas dan pendekatan penjelasan yang langsung pada maksud ayat menjadikan tafsir ini mudah dipahami oleh masyarakat awam, sekaligus bernilai tinggi dalam dunia keilmuan Islam di kawasan Melayu.
Penulis tafsir ini adalah al-Qadhi Haji Muhammad Sa'id bin Umar bin Aminuddin bin Abdul Karim, seorang ulama terkemuka asal Jitra, Kedah, Malaysia. Beliau lahir pada tahun 1275 H/1857 M dan wafat pada 1350 H/1932 M. Sebagai seorang qadhi (hakim agama) di daerahnya, beliau memiliki kedalaman ilmu dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat untuk memahami Al-Qur’an dalam bahasa ibunda mereka, yakni bahasa Melayu.
Tafsir Nur al-Ihsan memperlihatkan kesinambungan tradisi tafsir di dunia Melayu yang telah dirintis sejak abad sebelumnya. Meski ditulis pada era yang lebih modern, kitab ini tetap membawa semangat dakwah yang membumi dan bersandar pada otoritas keilmuan yang kuat. Karya ini banyak digunakan di madrasah-madrasah tradisional dan masih menjadi rujukan penting dalam studi tafsir berbahasa Melayu.
Kini, teks lengkap Tafsir Nur al-Ihsan telah tersedia secara digital dan dapat diakses oleh siapa saja yang ingin memperdalam khazanah tafsir lokal.
Related Article
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Tafsir Nur al-Ihsan: Warisan Keilmuan Melayu dari Tanah Kedah" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada kritik dan juga saran silahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan di kolom komentar untuk perkembangan blog ini
0 Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.