Terjemahan Al-Isyarat Wa At-Tanbihat - Ibn Sina 4 Jilid

Al-Isyarat Wa At-Tanbihat

Mahkota Filsafat Terakhir Sang Avicenna


Al-Isyārāt wa at-Tanbīhāt (الإشارات والتنبيهات) atau “Isyarat dan Peringatan” adalah salah satu karya filsafat paling penting dan dianggap sebagai mahakarya terakhir Ibn Sīnā (980–1037 M), seorang tokoh besar dalam tradisi filsafat Islam. Kitab ini disusun dalam masa akhir hidupnya, dan mencerminkan kedewasaan pemikiran serta kedalaman spiritual yang dicapai sang filsuf. Melalui karya ini, Ibn Sīnā menegaskan otoritasnya sebagai pemikir orisinal dalam filsafat Islam sekaligus menunjukkan kepiawaiannya dalam menyusun pemikiran yang bersifat esoterik dan eksklusif.

Kitab ini terbagi ke dalam dua bagian besar: bagian pertama membahas logika dan terdiri dari sepuluh subbagian yang disebut Nahj (gaya/metode), dan bagian kedua membahas filsafat, juga dalam sepuluh subbagian yang disebut Namat. Dalam versi lain, kitab ini juga sering dibagi ke dalam empat bidang utama: logika, fisika, metafisika, dan mistisisme (tasawuf). Struktur ini mencerminkan pendekatan ensiklopedik Ibn Sīnā yang tidak hanya menjelaskan ilmu secara rasional, tetapi juga memberi jalan menuju pengalaman transenden dan kedalaman jiwa.

Istilah Isyārāt berarti petunjuk, tanda, atau indikasi, yang digunakan Ibn Sīnā untuk mengemukakan pendapat pribadinya dalam filsafat. Sementara Tanbīhāt bermakna peringatan atau teguran, yang ia gunakan untuk mengkritik pandangan filsuf lain yang dianggap keliru. Gaya ini menjadikan kitab Al-Isyārāt wa at-Tanbīhāt tidak hanya sebagai eksposisi pemikiran, melainkan juga dialog terselubung dengan para pendahulu dan sezamannya. Ibn Sīnā bahkan mengingatkan bahwa kitab ini tidak ditujukan untuk pembaca awam, tetapi hanya untuk mereka yang berpikiran tajam dan telah terlatih secara filosofis.

Kitab ini mendapat banyak perhatian dari para sarjana dan menjadi objek penafsiran (syarḥ) selama berabad-abad. Penjelasan paling terkenal berasal dari Naṣīr al-Dīn al-Ṭūsī, Fakhr al-Dīn ar-Rāzī, dan Allāmah Ḥasan Ḥasanzādah Āmulī. Mereka memberikan komentar-komentar penting atas kedalaman metafisika dan spiritualitas yang termuat dalam kitab ini. Buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Persia dan Inggris. Penerjemah seperti Shams Inati dan Keven Brown telah membawa sebagian isi karya ini ke dalam dunia akademik modern.

Related Article
  1. Terjemahan Fȋ Al-Falsafah Al-Ula - Al-Kindi
  2. Terjemahan Al-Qanun fi At-Ṭibb Karya Ibnu Sina Lengkap Teks Arabnya
  3. Terjemahan Kitab Ahwalun Nafsi - Psikologi Ibnu Sina
Melalui Al-Isyārāt wa at-Tanbīhāt, Ibn Sīnā memperlihatkan puncak pemikirannya dalam kerangka filsafat Islam yang integratif antara akal dan intuisi, antara analisis logis dan perenungan spiritual. Ia tidak hanya tampil sebagai penerus Aristoteles dalam dunia Islam, tetapi juga sebagai arif (gnostikus) yang menyajikan jalan menuju kebenaran dengan cara yang tersembunyi dan dalam. Tak berlebihan jika disebut bahwa kitab ini adalah permata tersembunyi dalam khazanah falsafah Islam klasik, sekaligus tantangan abadi bagi mereka yang ingin menyelami filsafat dengan kedalaman dan kecermatan.



Terjemahan Al-Isyarat Wa At-Tanbihat - Ibn Sina

Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Terjemahan Al-Isyarat Wa At-Tanbihat - Ibn Sina" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada kritik dan juga saran silahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan di kolom komentar untuk perkembangan blog ini

0 Komentar

Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.