Lahir dari keprihatinan mendalam, buku ini disusun penulis setelah menyaksikan secara langsung minimnya pengetahuan para pengurus tingkat ranting organisasi Nahdlatul Ulama mengenai para pendiri dan penggerak jam’iyah NU. Ketidaktahuan tersebut menjadi sumber kegelisahan, karena jika generasi sekarang tidak mengenal tokoh-tokoh pendiri NU, maka dikhawatirkan mereka juga tidak memahami pemikiran dan semangat perjuangan yang melandasi tumbuh kembangnya NU hingga tetap eksis sampai hari ini.
Kehadiran buku ini merupakan ikhtiar sederhana dari seorang anak bangsa yang ingin mengabdi kepada NU. Harapan besar disematkan agar buku ini dapat diakses secara luas oleh warga Nahdliyin hingga tingkat ranting dan maksimal tingkat kecamatan, baik dalam struktur NU maupun badan otonomnya. Penulis menyadari bahwa masih banyak karya-karya ilmiah yang lebih layak dan mendalam untuk dijadikan rujukan, namun hingga kini belum ada upaya sistematis dalam mentransformasikan pengetahuan sejarah NU kepada tingkat kepengurusan paling bawah.
Di sisi lain, kalangan intelektual NU telah banyak melahirkan buku-buku dengan gagasan brilian terkait organisasi, keagamaan, kebangsaan, dan kenegaraan. Namun sayangnya, karya-karya tersebut cenderung hanya dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Akses terhadap literatur-literatur penting ini belum menyentuh warga NU di pedesaan atau pengurus di tingkat ranting dan kecamatan, sehingga kesenjangan literasi sejarah dan ideologi pun tak terelakkan.
Realitas ini menjadi semakin krusial ketika ideologi Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah) menghadapi tantangan berat dari berbagai organisasi Islam lainnya yang berupaya mengaburkan tradisi amaliah NU. Mereka hadir dengan strategi terorganisir, retorika tajam, serta dalil-dalil yang seringkali membingungkan awam. Serangan ideologis ini merupakan ancaman serius yang harus dihadapi warga NU. Pertanyaannya, mampukah warga Nahdliyin, khususnya di tingkat akar rumput, menangkal hegemoni tersebut tanpa dibekali pemahaman yang cukup tentang sejarah dan nilai-nilai perjuangan pendiri NU?
Related Article
Akhir kata, penulis menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT atas kekuatan yang diberikan dalam menyelesaikan buku ini di tengah kesibukan akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat. Shalawat serta salam teriring kepada Rasulullah SAW, sang inspirator sejati. Penghormatan khusus ditujukan kepada para muassis NU seperti Mbah Khalil Bangkalan, Mbah Hasyim Asy’ari, Mbah Wahab Hasbullah, dan Mbah Bisri Syansuri, semoga semangat perjuangan mereka tetap hidup di relung hati generasi penerus. Juga kepada pesantren-pesantren besar seperti PP. Bahrul Ulum, PP. Tebuireng, dan PP. Denanyar atas kontribusinya dalam membangun fondasi intelektual bangsa.
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review "Biografi Singkat Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah Pendiri dan Penggerak NU" semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada kritik dan juga saran silahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan di kolom komentar untuk perkembangan blog ini
0 Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan.